top of page

BELAJAR UNTUK TIDAK EGOIS



 

II Korintus 5:11-17

11 Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami nyata juga demikian bagi pertimbangan kamu. 12 Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah. 13 Sebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu. 14 Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. 15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. 16 Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. 17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, kalau kita memerhatikan semut, hidup mereka tidak sendiri-sendiri, tetapi hidup bersama sebagai satu koloni. Sungguh luar biasa ketika semut-semut yang kecil itu secara bersama-sama membawa makanan yang besarnya melebihi badan mereka. Mereka punya tugas masing-masing dan saling membantu, ketika berjalan berpapasan dengan sesamanya mereka saling mengalah. Sungguh suatu contoh kehidupan yang tidak mempertahankan ego masing-masing.


Sobat Teruna, ego adalah sikap yang tidak mau mengalah dan maunya diperhatikan serta mau menang sendiri. Dalam Firman Tuhan kita saat ini, Rasul Paulus memberi contoh agar kita tidak memuji diri sendiri. Hal ini juga dilakukan oleh Tuhan Yesus yang berkorban untuk semua orang agar kita juga dalam menjalani kehidupan ini tidak hidup untuk diri sendiri melainkan untuk semua orang, terutama untuk Tuhan.


Sobat Teruna, hidup tidak egois adalah proses kita belajar dan bertumbuh menjadi dewasa, kita belajar untuk tidak selalu diperhatikan tetapi mau memerhatikan, belajar untuk tidak selalu diterima keberadaan kita tetapi juga mau menerima keberadaan orang lain, belajar mau mengakui kelebihan orang lain dan tidak mau menang sendiri. Ketika kita mau merasakan keberadaan Tuhan Yesus Kristus yang sudah berkorban menyelamatkan kita, maka kita juga dapat mengakui orang-orang yang ada disekitar kita dengan kelemahan dan kelebihannya masing-masing.


Sobat Teruna, mari kita belajar untuk tidak egois, sebaliknya hiduplah rendah hati, menerima sesama kita, mau mendengar terlebih dahulu. Ketika kita lakukan itu, dengan sendirinya kita akan ditinggikan dan dihargai. Seperti ada kata pepatah ”padi yang semakin berisi semakin menunduk.” Jadi, mari kita menjadi seorang yang tidak egois dan itu menandakan kita berproses untuk menjadi dewasa. (AT)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Ya Tuhan mampukan aku untuk tidak egois agar aku dapat menjadi berkat bagi sesamaku.

bottom of page