top of page

BELAS KASIHAN


 

Markus 6 : 30-34


30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. 31 Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. 32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. 33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. 34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.


Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 


Belas kasihan, welas asih atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain. Belas kasihan adalah alat dasar dalam hubungan kita dengan sesama. Mengapa? Karena kita tidak hidup sendiri di dunia ini. Ada orang lain di sekitar kita.


Judul perikop dari bacaan Alkitab hari ini “Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang.” Bacaan ini diawali dengan rasul-rasul yang tak lain adalah murid-murid Yesus yang kembali berkumpul dengan Sang Guru, setelah mereka melakukan pekerjaan dan pengajaran (ayat 30). Yesus kemudian mengajak rasul-rasul itu pergi ke tempat sunyi untuk menyendiri dan beristirahat setelah melakukan begitu banyak aktivitas. Mereka berangkat menggunakan perahu untuk mengasingkan diri (ayat 32). Tanpa sepengetahuan Yesus dan murid-murid-Nya, orang banyak melihat bahkan mengetahui tujuan mereka. Lalu orang banyak itu pun mengikuti mereka dengan mengambil jalan darat. Orang banyak itu ternyata tiba lebih dulu dari pada Yesus dan murid-murid-Nya (ayat 33). Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di tempat yang mereka tuju, terlihatlah orang banyak ada di situ. Tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada orang banyak itu karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala (ayat 34a).


Apakah pernah ada rasa belas kasihan seperti itu dalam diri Sobat Teruna? Banyak peristiwa yang terjadi di sekitar kita yang meminta perhatian dan tindakan kepedulian Sobat Teruna. Jangan menutup mata, telinga dan hati kita terhadap hal-hal tersebut. Sebaliknya, mari ‘buka mata, hati, telinga dan tangan’ kita untuk menyatakan belas kasih dengan penuh sukacita kepada sesama, seperti Tuhan Yesus. (AS)



 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :


Tuhan Yesus, tolong ajarku untuk dapat berbelas kasih terhadap sesama dan menjadi alat-Mu yang setia di mana pun aku berada.


bottom of page