BERHALA

Imamat 26:1-4
1 "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu. 2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN. 3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya, 4 maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya.
Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.
Kita semua tahu kalau Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman adat istiadat dan budaya. Adat istiadat tersebut diwariskan turun temurun dari zaman nenek moyang dan terus dilestarikan sampai sekarang. Karena dilakukan dalam konteks hidup nenek moyang, maka tidak heran jika dalam upacara-upacara adat tertentu masih banyak ditemukan praktik-praktik klenik/perdukunan, seperti menyembah roh-roh yang ada di tempat-tempat pesugihan atau pertapaan, menyembah atau menggantungkan diri pada benda-benda keramat yang dipercaya memiliki kekuatan seperti: cincin, keris, parang, kain ikat, dll. Bagi kita yang sudah beriman kepada Kristus, kita pasti setuju jika kegiatan-kegiatan di atas digolongkan sebagai penyembahan berhala. Penyembahan berhala adalah suatu tindakan kekejian bagi Tuhan karena dengan demikian seseorang mengakui akan adanya sumber kekuatan lain di luar Tuhan.
Sobat Teruna, lebih luas lagi, penyembahan berhala juga dapat dilihat pada tindakan mendewakan hal lain lebih daripada Tuhan. Contohnya uang, harta kekayaan atau bahkan tokoh manusia yang dimuliakan melebihi keberadaan Tuhan. Segala hal yang kita dapatkan di dalam hidup bersumber dari Tuhan. Jika kita lebih menganggap berharga uang yang adalah berkat dari Tuhan dibanding Tuhan itu sendiri yang adalah Sumber berkat, maka ini pun sama dengan penyembahan berhala.
Oleh karena itu, Allah tidak menghendaki umat-Nya untuk membuat patung dan tugu berhala sebagai bahan sesembahan (ayat 1). Sebaliknya, umat harus menjaga hari yang dikuduskan oleh Tuhan, yaitu Sabat dan menghormati tempat kudus-Nya (ayat 2). Tempatkanlah Tuhan sebagai yang terutama di dalam hidup ini. Ketika kita hidup menurut ketetepan-ketetapan-Nya, maka Allah yang adalah Sumber berkat akan memberikan hidup yang berkelimpahan bagi kita anak-anak-Nya (ayat 3-4). (VS)