top of page

BERJAGA-JAGALAH SELALU!


 

Matius 24: 37-44


37 ”Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, 39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia


 


Manusia diciptakan oleh Tuhan. Kepada semua ciptaan-Nya diberikan keselamatan, pertolongan dan berkat yang sama. Sikap, karakter dan gaya hiduplah yang membuat hasil dari penerimaan atas keselamatan, pertolongan dan berkat itu berbeda-beda. Ada pribadi yang berusaha sungguh-sungguh untuk menjalani hidup sesuai ajaran Tuhan Yesus atau setengah-setengah, penuh dengan kepalsuan bahkan tidak mau sama sekali. Sesama manusia dapat saja tertipu oleh berbagai tipu daya sehingga sulit untuk membedakan pribadi yang sungguh-sungguh untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran Tuhan atau setengah-setengah, penuh kepalsuan bahkan yang tidak mau sama sekali. Akibatnya, perilaku saling menjatuhkan, menyesatkan, memanfaatkan, menyakiti, menipu di antara sesama manusia sering terjadi dan berakhir dengan penderitaan.


Sobat Teruna, apakah kita adalah pribadi yang sungguh-sungguh mau hidup sesuai dengan kehendak Tuhan atau setengah-setengah atau pun yang tidak bersedia sama sekali? Jikalau kita sungguh-sungguh menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, tetaplah waspada agar tidak tertipu permainan dunia. Jikalau kita setengah-setengah, penuh kepalsuan dan tidak mau sama sekali menjalani hidup sesuai kehendak Tuhan, berhati-hatilah. Manusia dapat kita tipu dengan tutur kata yang indah, wajah yang memesona, gaya hidup, dll., tetapi Tuhan tidak. Tuhan mengenali hati kita. Karena itu, mari tingkatkan dan perbaikilah perilaku serta sikap hidup kita. Dengan demikian, kapan pun Tuhan meminta pertanggungjawaban, kita siap. Jangan sampai kita menyesali hidup yang terlalu indah ini untuk dijalani karena lebih memilih menjalaninya dengan penuh kebohongan, kesombongan dan keras kepala. Mari manfaatkan setiap detik, menit, jam dalam hidup kita untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang mengasihi Tuhan Yesus dengan terus memacu diri menjadi pribadi yang inovatif, produktif dan inspiratif. (EJRZ)


 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :


Tuhan, mohon berikan aku pengertian, agar mampu menjaga setiap langkahku sehingga tidak tersesat.

bottom of page