top of page

BERSYUKUR ATAS MAKANAN



 

Markus 8:1-10

1 Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: 2”Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. 3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” 4 Murid-murid-Nya menjawab: ”Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” 5 Yesus bertanya kepada mereka: ”Berapa roti ada padamu?” Jawab mereka: ”Tujuh.” 6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. 7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. 8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. 9 Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. 10 Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.

Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Kisah Tuhan Yesus memberi makan orang banyak tercatat dua kali, empat ribu orang dan sebelumnya dalam rentang waktu 6 bulan sebanyak lima ribu orang (Mat. 14:13-21; Luk. 9:10-17; Yoh. 6:1-13 dan Mrk. 6:30-44). Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus intinya adalah wujud belas kasih Yesus yang juga tampak dalam wujud jasmaniah; makanan. Tuhan memberkati makanan itu dan para murid membagikannya. Setelah makanan dikumpulkan ternyata ada sisa 7 (tujuh) bakul. Sisa makanan itu dapat dikategorikan sebagai bagian dari kasih Allah yang tidak pernah kurang dalam kehidupan orang percaya.


Mungkin ada Sobat Teruna yang pernah mendengar kata “MUKBANG” yang berarti makan dalam porsi banyak sambil disiarkan secara live”. Pernahkah nonton reality show tentang makan-makan seperti “Biper alias Bikin Laper”, “Dinner Together” dll? Apa yang terbersit di benak Sobat Teruna saat menonton acara tersebut? Mungkinkah terbersit ingin menjadi hostnya biar bisa makan enak? Selain itu, pernahkah juga memesan makanan secara online yang belum tentu enak dan higienis, lalu mulai membandingkan dengan masakan mama di rumah? Akhirnya Sobat Teruna mulai malas makan di rumah, sekaligus tanpa disadari tidak menghargai mama yang sudah dengan penuh kasih dan tulus hati berlelah mempersiapkan makanan tersebut.

Sobat Teruna, kunci dari kebahagian adalah hati yang bersyukur! Mari syukuri apa yang telah orang tua berikan untuk kita. Karena kebahagiaan sesungguhnya di saat menikmati makanan adalah bukan hanya pada apa yang kita makan, tetapi dengan siapa kita makan. Dengan makan bersama keluarga, kita sama-sama berdoa dan bersyukur atas berkat yang telah Tuhan berikan hari ini esok dan seterusnya. (NR)



 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan aku bersyukur untuk berkat yang telah Tuhan limpahkan di hari ini.

bottom of page