6. Setelah dilihat bani Amon, bahwa mereka dibenci Daud, maka bani Amon itu menyuruh orang menyewa dari orang Aram-Bet-Rehob dan orang Aram dari Zoba dua puluh ribu orang pasukan berjalan kaki, dari raja negeri Maakha seribu orang dan dari orang-orang Tob dua belas ribu orang.
7. Ketika Daud mendengar hal itu, disuruhnyalah Yoab maju dengan segenap pasukan pahlawan.
8. Lalu bani Amon maju, diaturnya barisan perangnya di depan pintu gerbang, sedang orang Aram dari Zoba dan dari Rehob dan orang-orang Tob dan Maakha ada tersendiri di padang.
9. Ketika Yoab melihat, bahwa serangan itu mengancam dia dari depan dan dari belakang, maka dipilihnyalah sebagian dari orang pilihan Israel, lalu ia mengatur barisan mereka berhadapan dengan orang Aram itu.
10. Selebihnya dari rakyat itu ditempatkannya di bawah pimpinan Abisai, adiknya, yang mengatur barisan mereka berhadapan dengan bani Amon itu."
"Seorang pemimpin yang baik ciri-cirinya antara Iain mampu mengatur yang dipimpin juga dapat memimpin dirinya sendiri, mau bekerjasama, peka terhadap permasalahan dan dapat berkomunikasi yang baik dengan yang dipimpin itu yang ditunjukkan oleh Yoab ketika dipercayakan Daud untuk memimpin pasukan.
Bacaan hari ini dimulai dengan respon dari bani Anon yang menyewa prajurit dan arang Aram, orang Maakha dan orang Tob untuk berperang relawan Israel karena tahu akan kebencian Daud setelah mereka mempermalukan para utusan Daud. Tujuan Daud sebelumnya mengutus para pegawainya ke negeri bani Amon untuk menyampaikan pesan turut berduka cita atau kematian Nahas, raja bani Amon dan hendak melanjutkan persahabatan dengan anaknya yaitu Hanun sebagai raja bani Amon yang baru. Alih-alih diterima dengan baik, para pegawai utusan Daud Justru dipermalukan oleh bani Amon (ay. 4-5). Mendengar bani Amon sedang mempersiapkan pasukannya, Daud pun menyuruh Yoab untuk maju dan memimpin dalam peperangan bersama pasukan pahlawan menghadapi bani Amon. Yoab, yang dipercayakan Daud untuk memimpin peperangan mengatur strategi dengan baik dan bersama dengan Abisai untuk saling membantu dalam peperangan menghadapi bani Amon beserta orang Aram sebagai tentara sewaan. Dalam mengatur dan memimpin peperangan, Yoab juga memercayakan kepada Tuhan yang akan menolong dan memberikan kemenangan bagi bangsa Israel. Pada akhirnya kemanangan pun diperoleh bangsa Israel dengan memukul mundur bagi Amon dan orang Aram yang disewa.
Sobat Teruna, terjadi seorang pemimpin tidak harus memiliki pasukan atau bawahan lebih dahulu baru dapat dikatakan pemimpin. Minimal memimpin diri sendiri dengan baik untuk berdisiplin, mau bekeja sama, memiliki kepekaan itu menunjukkan jiwa kepemimpinan dalam dirinya." (ARP)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
"Tuhan Yesus mampukan aku menjadi pemimpin yang baik dimulai dari diriku sendiri"