top of page

DENGARLAH FIRMAN ALLAH



 

2 Tawarikh 18:12-22

18 Kata Mikha: ”Sebab itu dengarkanlah firman Tuhan. Aku telah melihat Tuhan sedang duduk di atas takhta-Nya dan segenap tentara sorga berdiri di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya. 19 Dan Tuhan berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab, raja Israel, untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu. 20 Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan Tuhan. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. Tuhan bertanya kepadanya: Dengan apa? 21 Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian! 22 Karena itu, sesungguhnya Tuhan telah menaruh roh dusta ke dalam mulut nabi-nabimu ini, sebab Tuhan telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu.”

Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Dalam beberapa kesempatan beribadah, ada orang yang pulang dari gereja dengan wajah kecewa karena Firman Tuhan yang didengarnya tidak sesuai dengan keinginannya. Ahab; Raja Israel Utara menunjukkan hal yang sama. Ketika Ahab mendapat kunjungan Yosafat; Raja Yehuda, ia mengajak Yosafat untuk menyerang kota Ramot-Gilead. Ramot Gilead adalah kota bagi suku Lewi yang berada di sebelah timur sungai Yordan. Saat itu kota Ramot-Gilead telah dikuasai Suriah. Yosafat dengan senang hati menerima ajakan Raja Ahab untuk menyerang Ramot-Gilead. Namun sebelum maju berperang, Yosafat meminta Ahab untuk meminta petunjuk TUHAN. Ahab kemudian menanyakan kepada para nabinya dan mereka menjawab agar Ahab maju berperang. Yosafat tidak puas atas jawaban tersebut dan menanyakan kepada Ahab apakah ada nabi TUHAN di Israel. Ahab menjawab ada tetapi ia membencinya karena nabi itu selalu menubuatkan hal-hal yang tidak baik bagi dirinya. Nabi itu adalah Mikha bin Yimla. Ahab menyuruh pegawainya menjemput nabi Mikha. Ketika bertemu Mikha, pegawai itu memintanya untuk menyampaikan hal-hal yang baik saja seperti yang lain. Tetapi Mikha dengan tegas mengatakan “Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya apa yang akan difirmankan Allahku, itulah yang akan kukatakan” (ay.13), artinya Firman Tuhan itu tidak dapat diatur menurut kehendak kita atau kemauan kita. Tidak juga disampaikan menurut kemauan kita atau pendapat kita.


Banyak orang senang mendengar Firman Tuhan yang menyenangkan hatinya saja. Apabila Firman Tuhan itu tidak menyenangkan, wajahnya cemberut bahkan ada yang langsung tidak suka dengan pelayan firmannya. Allah berfirman karena Ia sangat mengasihi umat-Nya. Oleh karena itu Sobat Teruna, jika kita mendengar Firman Tuhan berdoalah begini: “berfirmanlah Tuhan kami sedia mendengarkannya.”



 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan, ajar aku untuk mendengar Firman-Mu seturut dengan kehendak-Mu.

bottom of page