top of page

DISEMBUHKAN DARI JAUH



 

Yohanes 4 : 46-54

46 Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. 47 Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. 48 Maka kata Yesus kepadanya: ”Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” 49 Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: ”Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” 50 Kata Yesus kepadanya: ”Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. 51 Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. 52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: ”Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” 53 Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: ”Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya.

54 Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Dalam kitab Injil ada banyak mujizat penyembuhan yang dilakukan Tuhan Yesus. Semuanya memiliki latar belakang dan kisah yang berbeda serta menarik. Ada kisah tentang orang sakit, apa yang dialami dan bagaimana akhirnya mengalami kesembuhan.


Kali ini kita belajar tentang kisah penyembuhan anak pegawai istana yang nyaris mati akibat sakit yang dialaminya. Apa yang menarik dari kisah ini? Pertama, dua kali sang ayah memohon Yesus datang ke rumahnya dan menyembuhkan anaknya. Ternyata bagi Yesus, Ia tidak harus pergi ke sana. Kedua, anak yang sakit itu tidak harus berada di depan Yesus. Yesus tidak harus menyentuh fisiknya yang sakit. Inilah alasan mengapa Yesus tidak mesti menjumpai anak itu secara langsung. Lewat kuasa-Nya, walaupun dari tempat yang berbeda dan jauh, anak itu menjadi sembuh. Ketiga, anak itu sembuh persis ketika Yesus berkata kepada sang ayah, “Anakmu hidup.” Pada saat yang sama ayah itu percaya dengan perkataan Yesus. Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan ketika mendengar permohonan dari ayah itu. Hal inilah yang mendorong-Nya mau menyembuhkan anak itu walau dari tempat berbeda. Kepercayaan sang ayah atas perkataan Yesus membuat mujizat itu terjadi pada saat yang sama.


Sobat Teruna, dalam masa pandemi ini hilangnya kontak fisik bukan berarti hilang pula belas kasihan kita bagi yang sakit dan menderita. Ada banyak bentuk perhatian kepada sesama walaupun kita disini dan mereka di sana. Doakanlah, berilah semangat atau kirimkanlah bantuan bagi mereka. Kiranya kita bisa menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk proses kesembuhannya. Perhatian yang sama kita berikan juga kepada adik-adik Pelkat PA yang hari ini berulang tahun. (HP)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :


Tuhan Yesus, tolong ajarkan aku untuk terus berbelas kasihan dalam masa pandemi ini, khususnya bagi mereka yang sakit dan menderita.

bottom of page