top of page

HANYA KARENA ALLAH


 

Nehemia 12 : 27-30


27 Pada pentahbisan tembok Yerusalem orang-orang Lewi dipanggil dari segala tempat mereka dan dibawa ke Yerusalem untuk mengadakan pentahbisan yang meriah dengan ucapan syukur dan kidung, dengan ceracap, gambus dan kecapi. 28 Maka berkumpullah kaum penyanyi dari daerah sekitar Yerusalem, dari desa-desa orang Netofa, 29 dari Bet-Gilgal, dari padang Geba dan Asmawet, karena para penyanyi itu telah mendirikan desa-desa sekitar Yerusalem. 30 Para imam dan orang-orang Lewi mentahirkan dirinya, lalu mentahirkan seluruh umat itu, dan kemudian pintu-pintu gerbang dan tembok.


Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 


Apa yang Sobat Teruna rasakan ketika berhasil meraih suatu prestasi yang gemilang dan mendapatkan hasil yang manis atau menyukakan hati? Pasti senang bukan? Menurut Sobat Teruna, mengapa kita bisa mencapai keberhasilan itu? Apakah kita harus bersyukur kepada Allah karena keberhasilan tersebut?


Melalui bacaan Alkitab hari ini, kita mengetahui bahwa di bawah kepemimpinan Nehemia, bangsa Israel berhasil membangun kembali tembok kota Yerusalem. Tentunya hasil yang gemilang ini tidak diraih dengan cuma-cuma. Ada perjuangan yang besar, tantangan dan rintangan yang harus dihadapi dan kegelisahan yang melanda. Kebimbangan muncul apakah bangsa ini dapat membangun kembali tembok kota tersebut. Ketakutan terjadi karena ada musuh yang mengancam menggagalkan pembangunan tersebut dan membuat kekacauan. Namun demikian, semua rintangan dan hambatan itu dapat mereka lalui. Hasilnya sungguh luar biasa. Pembangunan tembok kota Yerusalem dapat terselesaikan dalam waktu lima puluh dua hari (psl.6:15).


Sebagai ungkapan syukur kepada Allah yang telah memelihara juga melindungi, mereka menaikan ucapan syukur dan kidung pujian dengan ceracap, gambus serta kecapi. Para imam dan orang Lewi dipanggil dari segala tempat berkumpul di Yerusalem. Mereka mengadakan penahbisan tembok kota Yerusalem dan pintu-pintu gerbangnya dengan meriah.


Adakah ungkapan syukur yang dipersembahkan Sobat Teruna kepada Allah sebagai rasa syukur atas hasil yang manis yang telah dicapai? Atau Sobat Teruna berpikir bahwa semua yang diraih adalah karena usaha diri sendiri? Ingatlah selalu bahwa ada kuasa Allah yang tidak terlihat yang membantu kita melakukannya sehingga berhasil meraih prestasi yang gemilang. Jadi kita tidak boleh memegahkan diri. Sebaliknya, harus ada pengakuan yang tulus dan jujur bahwa tanpa Allah kita bukan siapa-siapa. (SMS)





 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :


Dengan kerendahan hati aku datang ya Tuhan, mengucap syukur untuk segala yang baik dan manis yang kuterima dalam hidupku. Berkenanlah ya Tuhan bertindak sebagai Penolongku, karena tanpa-Mu, aku bukan siapa-siapa.


bottom of page