top of page

HIDUP DALAM IMAN



 

Habakuk 2:1-5

2:1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. 2:2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. 2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. 2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. 2:5 Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya."

Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, Habakuk mengadu kepada Allah tentang kuatnya bangsa Kasdim (Babel) yang menguasai bangsa Yehuda. Habakuk meminta petunjuk Allah tentang apa yang harus dilakukan bangsa Yehuda, sekaligus mempertanyakan tentang bagaimana nasib kehidupan orang-orang yang benar, apakah mereka ikut merasakan kesengsaraan dalam penjajahan bangsa Babel atau Allah yang akan melepaskan mereka. Allah menjawab Habakuk dengan meminta menuliskanjawabannya di loh batu supaya banyak orang melihat jawaban tersebut. Allah mengatakan bahwa Dia akan menyelamatkan bangsa Yehuda suatu saat nanti. Allah juga berkata bahwa orang sombong tidak akan tetap ada karena hatinya tidak lurus dan orang yang benar akan hidup oleh percayanya.


Sobat Teruna, Allah menjanjikan keselamatan bagi bangsa Yehuda. Allah akan mengalahkan Babel dan akan membebaskan orang-orang Yehuda. Yang penting, mereka harus benar-benar menantikan keselamatan itu. Dalam penantian itu, orang-orang Yehuda sebagai orang yang benar akan hidup dalam iman yang teguh kepada Allah. Beberapa waktu kemudian, memang bangsa Yehuda mengalami pembuangan di Babel, namun Allah juga yang akan membebaskan mereka dan memulangkan mereka ke Yerusalem.


Sobat Teruna, kehidupan yang kita jalani mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun, kita harus ingat bahwa Allah sudah merancangkan keselamatan bagi kita dan seluruh ciptaan-Nya. Artinya, pasti ada sesuatu yang indah yang akan hadir dalam kehidupan kita, meskipun saat ini kita mengalami persoalan yang sulit. Oleh karena itu, mari kita hidup dalam iman yang teguh pada Allah sebab Dia merencanakan seluruh kehidupan kita dengan sangat indah. Serahkan harapan hidup kita pada Allah, dan tetaplah berjuang untuk mencapai harapan, Allah akan tetap menyertai kehidupan kita. (ASWP)



 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Ya Tuhan, aku menyerahkan seluruh kehidupanku dalam kehendak-Mu.Sebab rancangan-Mu adalah rancangan damai sejahtera.

bottom of page