HUKUM TUHAN MENDATANGKAN KEBAIKAN

Matius 12: 9-15a
9 Setelah pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka. 10 Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: ”Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?” Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia. 11 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: ”Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya? 12 Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.” 13 Lalu kata Yesus kepada orang itu: ”Ulurkanlah tanganmu!” Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat seperti tangannya yang lain. 14 Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. 15a Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Dalam kehidupan orang Israel, hari Sabat atau hari ketujuh merupakan hukum ke empat dari sepuluh Perintah Allah. Hari Sabat dirayakan sebagai hari perhentian, hari beristirahat dari pekerjaan untuk bersyukur dan beribadah kepada Tuhan (Kej. 2:2-3; Kel. 20:8-11). Hukum ini dilakukan oleh orang Israel turun-temurun sebagai sikap hormat dan ketaatan mereka kepada Allah.
Melalui kesembuhan yang dilakukan-Nya pada hari Sabat, Tuhan Yesus ingin memberi makna baru bahwa hari Sabat itu untuk mendatangkan keselamatan dan kebaikan bagi manusia. Tuhan Yesus menegaskan bahwa kehidupan dan keselamatan manusia sangat berharga, maka boleh berbuat baik pada hari Sabat. Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya, bukan untuk menunjukkan ketidaktaatan-Nya kepada perintah tentang hari Sabat. Ia ingin menunjukkan anugerah Allah bagi orang yang sakit itu. Dengan tindakan-Nya, TuhanYesus mengaruniakan tiga hal penting kepada orang tersebut. Pertama, Ia memulihkan kesehatan orang itu. Kedua, Ia memampukan dan memungkinkan orang tersebut bekerja kembali secara normal. Ketiga, dengan memulihkan kesehatan dan memampukan kembali bekerja, maka Ia juga telah mengembalikan harga diri dan rasa percaya diri orang tersebut.
Sobat Teruna, hukum Tuhan bukan hanya berisi aturan tidak boleh atau pun harus begini dan begitu. Hukum Tuhan juga bertujuan untuk mendatangkan keselamatan dan kebaikan dalam hidup kita. Karena itu mari melakukan hukum Tuhan sebagai sikap hormat dan ketaatan kita kepada-Nya. Marilah juga meneladani tindakan Tuhan Yesus. Kita melakukan hukum Tuhan sebagai tanda kesediaan untuk berbuat baik dan menolong sesama manusia. Sebab kita dipanggil dan diutus oleh Tuhan Yesus untuk berbuat baik dan menolong sesama manusia sebagai bentuk hormat serta ketaatan kepada-Nya. (SS)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus yang baik, terima kasih karena telah menyelamatkanku. Mohon pakailah hidupku, agar dalam ketaatanku kepada hukum-Mu aku dapat terus berbuat baik dan menolong sesama manusia.