top of page

JANGAN BERSUMPAH DEMI APA PUN



 

Matius 5 : 33-37

33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu kepada Tuhan. 34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, 35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; 36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. 37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: Tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, mungkin pernah mendengar kata-kata sumpah yang sering disampaikan seseorang di depan umum. Apakah arti “sumpah”? Menurut KBBI edisi ke lima, sumpah adalah “pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci atau dapat dikatakan sebagai janji atau ikrar.” Kalau sumpah sama dengan janji atau ikrar yang harus diucapkan secara resmi dengan menggunakan nama Tuhan, maka jangan sekali-kali dipermainkan. Seperti pengakuan kita nanti, waktu diteguhkan menjadi Warga Sidi Jemaat dan menyatakan, “Ya dengan segenap hatiku” yang harus dibuktikan.


Sobat Teruna, salah satu penekanan Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya di atas bukit adalah mengenai “sumpah”. Ia mengatakan, “Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.” Nampaknya umat Israel terlalu mudah mengucapkan sumpah, sampai terkadang bersumpah palsu. Dalam bersumpah pun mereka menyebutkan nama Tuhan yang Mahakuasa. Itulah sebabnya dalam pengajaran-Nya Yesus Kristus menegaskan agar mereka tidak mudah menyatakan sumpah dan mempermainkan nama Tuhan; atau memakai nama apa pun ketika bersumpah. Biasanya mereka menjadikan sumpah hanya untuk menutupi perilaku yang salah. Harusnya jika ya, katakan ya. Jika tidak, katakan tidak. Jika dilebih-lebihkan, itu berasal dari si jahat, kata Tuhan Yesus.


Sobat teruna, berjanji atau mengikrarkan sesuatu yang baik tentu harus diwujudkan. Misalnya berjanji untuk menjadi anak-anak Tuhan, maka harus dibuktikan melalui perilaku yang baik dengan sesama, serta hidup dalam ketaatan. Sebagai anak Tuhan harus hidup dengan jujur dan mengaku bersalah apabila telah melakukan kesalahan. Hanya anak-anak kegelapan yang senang bersumpah palsu, sedang anak-anak Tuhan tidak. (SN)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan Yesus, mohon anugerahkanlah aku kemampuan melalui kuasa Roh Kudus agar tidak hanya mampu berikrar atau berjanji, tetapi juga mampu setia melakukan janji yang diikrarkan, khususnya dalam iman percaya kepada-Mu.

bottom of page