top of page

JIKALAU TUAN BERKENAN


 

Matius 8: 1-4


1 Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: ”Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” 3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: ”Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. 4 Lalu Yesus berkata kepadanya: ”Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia


 


Sobat Teruna, dulu penyakit kusta disebut kutukan. Penderitanya harus diasingkan karena dirinya terpapar bakteri Mycobacterium Leprae[1]. Namun demikian, dalam bacaan ini diceritakan, ada orang kusta yang ketika melihat Tuhan Yesus, justru langsung mendekati-Nya dan sujud menyembah kepada-Nya. Mengapa? Pertama, karena ia percaya bahwa kuasa penyembuhan dari Tuhan Yesus melampaui kekuatan apa pun di dalam dunia ini. Perhatikan kata Tuan (Kurios-Yunani; Lord-Inggris) pada ayat 2 yang berarti seseorang yang memiliki kedudukan tinggi yang melampaui kekuasaan lainnya. Kedua, ada keyakinan dalam hatinya bahwa Tuhan Yesus pasti mau menyembuhkannya sehingga dia tidak perlu memaksakan kehendaknya. Hal ini tampak dari kalimat, “jika Tuan mau” yang diucapkannya tanpa ada keraguan. Ketiga, karena ia menyadari bahwa sakit lepra atau kusta yang dideritanya merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang berbahaya dan menular serta belum ada obatnya pada masa itu.


Kesadaran tentang kondisi diri, kepercayaan pada kemahakuasaan Tuhan Yesus dan keyakinan akan dipulihkan, mendorong orang kusta itu untuk memohon sesuatu kepada Dia. Sikap iman orang kusta itu menjadi daya dorong yang kuat untuk menggerakkan hati Tuhan Yesus. Tuhan Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya untuk menjamah orang sakit kusta itu. Ia berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir.”


Sobat Teruna, mari menerima keadaan diri. Mari berjuang menjaga hati untuk tetap memercayai kemahakuasaan Tuhan Yesus. Keyakinan tentang kepastian memperoleh pertolongan Tuhan Yesus akan membuat kita kuat serta bersemangat untuk berjuang menghadapi tantangan kehidupan. (EJRZ).



[1] Bakteri yang membutuhkan udara (oksigen) sebagai media untuk dapat hidup. Oleh karena itu, penyakit ini dapat menyebar bukan hanya dari sentuhan ataupun terkena cairannya, namun melalui udara juga.



 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :


Tuhan Yesus, seberat apapun tekanan dalam hidupku, tolong jangan biarkan aku meragukan kuasa-Mu sedetik pun.



bottom of page