top of page

KARYA ALLAH DALAM HIDUPKU



 

2 Korintus 12 : 1-10

1 Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. 2 Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau – entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya – orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. 3 Aku juga tahu tentang orang itu, – entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya – 4 ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. 5 Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku. 6 Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.

7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. 8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. 9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, kita adalah makhluk ciptaan Allah yang unik dan mulia. Mengapa dikatakan unik dan mulia? Karena kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dengan segala potensi serta karakter yang ada dalam diri. Allah juga memberikan kepada kita kemampuan untuk mengembangkan diri sampai bisa meraih kesuksesan atau cita-cita. Amazing ya!


Rasul Paulus adalah sosok atau figur yang diberkati Allah dengan segala karunia Roh. Pasca pertobatannya, ia sungguh-sungguh mempersembahkan dirinya untuk hidup dalam kasih karunia Allah dan melayani-Nya. Rasul Paulus senantiasa menjalani kehidupan dan pelayanannya dengan kasih yang tulus kepada Allah dan sesama. Oleh karena kasih dan ketaatan Rasul Paulus kepada Allah, dia diijinkan untuk melihat karya Sang Pencipta dalam hidupnya. Contohnya, ia diijinkan Allah mendapat penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan (ayat 1-4). Penglihatan tersebut membuat Rasul Paulus merenungkan tentang dirinya. Ia meyakini bahwa apa yang Allah berikan dalam hidupnya bukan untuk disimpan, tetapi disaksikan. Dengan demikian, orang lain pun mau mengenal Allah dan segala kuasa-Nya. Rasul Paulus menyadari segala kelebihan dan kekurangannya. Ia berusaha untuk tetap rendah hati dan setia menjalani tugas pelayanannya sekalipun dia mengalami berbagai tantangan.


Sobat Teruna, mungkin kita juga mempunyai pengalaman-pengalaman pribadi yang luar biasa bersama Tuhan. Seperti Rasul Paulus, kita pun harus menyadari bahwa semua itu bukan untuk disombongkan. Kita harus tetap bersaksi dengan rendah hati tentang kasih Kristus di tengah-tengah tantangan yang ada. Tantangan kita pada masa kini salah satunya adalah wabah penyakit Covid-19. Sebagai teruna GPIB, kita harus tetap menjaga diri, melayani dengan mendoakan sesama yang menderita. Itulah bentuk syukur atas segala karya Allah. (AMCRS)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Ya Allah, inilah diriku, ‘ku serahkan untuk dibentuk seturut dengan kehendak-Mu. Terimakasih untuk segala kebaikan Allah yang nyata dalam hidupku.

bottom of page