top of page

KASIH, DASAR SEMUA TINDAKAN



 

1 Korintus 13:1-7


1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. 2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. 7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, Bunda Teresa pernah mengungkapkan, “Saya tidak memiliki keyakinan pasti seperti apa surga itu. Walaupun demikian, saya tahu ketika mati dan tiba saatnya TUHAN mengadili kita, IA tidak akan bertanya, “Berapa banyak hal baik yang engkau lakukan dalam hidupmu? Tuhan akan bertanya, “Berapa banyak cinta yang engkau taruh dalam setiap perbuatanmu?” Pernyataan ini memberi sebuah pandangan bahwa cinta kasih harus menjadi dasar dari setiap hal yang kita lakukan dalam hidup ini. Nada serupa juga dijumpai dalam perikop hari ini.


Dalam pasal 13, Rasul Paulus secara tidak langsung mengecam jemaat di Korintus karena mereka terlalu bangga dengan berbagai karunia yang dimiliki namun kurang mempraktekkan kasih satu dengan yang lain. Di sini Paulus mengingatkan bahwa semua karunia yang dimiliki maupun perbuatan baik yang dilakukan harus dilandasi dengan kasih. Mengapa demikian? Jawabannya sederhana saja. Karena saat mengembangkan berbagai talenta dan beragam bentuk perbuatan baik bagi sesama dengan dilandasi kasih kepada TUHAN juga sesama, maka kita tidak akan “terjebak” pada sikap menonjolkan diri, merendahkan orang lain atau mencari pujian. Alasan itu didasarkan pada apa yang dirumuskan Paulus dalam ayat 4-7 sebagai ciri orang yang mengasihi. Orang yang mengasihi akan tampak pada sikap sabar terhadap sesama, tak cemburu (baca:iri) dengan talenta orang lain, tidak memuji diri dan menyombongkan diri, menyukai kebenaran, selalu percaya juga memiliki pangharapan serta sabar menanggung berbagai pergumulan.


Sobat Teruna, hari ini mari bulatkan tekad untuk mengembangkan talenta yang TUHAN beri. Mari melakukan berbagai kebaikan dengan dilandasi kasih pada TUHAN Yesus dan sesama. Semangat ya Sobat Teruna! (MCLH)


 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan Yesus, terimakasih untuk Firman-Mu hari ini. Tolonglah diriku agar selalu melandasi semua perkataan, tindakan, karyaku dengan kasih kepada-Mu dan sesama.

bottom of page