top of page

“KASIH YANG BERDAULAT”



 

Maleakhi 1 : 2-5


2 ”Aku mengasihi kamu,” firman Tuhan. Tetapi kamu berkata: ”Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?” ”Bukankah Esau itu kakak Yakub?” demikianlah firman Tuhan. ”Namun Aku mengasihi Yakub, 3 tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun.” 4 Apabila Edom berkata: ”Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu,” maka beginilah firman Tuhan semesta alam: ”Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya Tuhan murka sampai selama-lamanya.” 5 Matamu akan melihat dan kamu sendiri akan berkata: ”Tuhan maha besar sampai di luar daerah Israel.”


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sejak kemerdekaannya diproklamirkan di tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menyandang predikat sebagai bangsa yang berdaulat. Berdaulat artinya berkuasa penuh untuk menentukan arah nasib bangsanya sendiri tanpa ada campur tangan negara lain.


Allah yang disembah dalam Tuhan kita Yesus Kristus adalah Tuhan yang berdaulat atas hidup kita. Tidak ada yang dapat menghalangi kekuasaanNya. Tentu saja Tuhan sangat mengasihi anak-anakNya (ayat 2). Tetapi seringkali umat Israel tidak memahami wujud kasih Allah itu. Maka Allah mengingatkan kembali bagaimana perbedaan perlakuanNya terhadap nenek moyang mereka Yakub dan kakanya Esau (ayat 3-4). Kita tentu masih ingat cerita bagaimana Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub (Kejadian 25:19-34). Esau menggadaikannya hanya karena ingin mendapatkan roti dan masakan kacang merah. Hal inilah yang mendatangkan murka Allah karena Esau memandang rendah hak kesulungannya itu. Edom yang merupakan bangsa keturunan Esau harus menanggung kutuk abadi. Apakah dengan penyataan murkaNya ini maka wujud kasih Allah akan pudar? Tentu saja tidak.


Allah tetap mengasihi kita dengan kasih yang konsisten. Namun kasih yang konsisten itu berjalan beriringan dengan kedaulatanNya yang mutlak untuk menebas segala kecemaran dan dosa. Tujuannya ialah supaya manusia tetap berada di jalan yang benar dan menunjukan hormat kepada Tuhan serta mengaku bahwa Tuhan itu Maha besar (ayat 5).


Sobat teruna, pergunakanlah berkat materi yang ada pada kita dengan bijaksana. Sisihkan sebagian uang jajan kita untuk pekerjaan pelayanan di gereja, dalam bentuk persembahan syukur di IHMPT. Bersyukur atas kasih Allah yang berdaulat dalam perjalanan suka duka hidup kita. Yang mengarahkan kita terus menerus ada di dalam jalur keselamatan yang Tuhan telah anugerahkan bagi kita. (VS)


 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:

Ya Bapa, buatku mengerti bahwa Engkau berdaulat terhadap hidupku, sehingga hatiku terpaut seutuhnya di dalam tangan pengasihanMu.


bottom of page