KEBERAGAMAN ITU KARUNIA TUHAN

Hakim-Hakim 6 : 1 - 10
1 Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan; sebab itu Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya, 2 dan selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu. 3 Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju mendatangi mereka; berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka, dan memusnahkan hasil tanah itu sampai ke dekat Gaza, dan tidak meninggalkan bahan makanan apa pun di Israel, juga domba, atau lembu atau keledai pun tidak. 5 Sebab orang-orang itu datang maju dengan ternaknya dan kemahnya, dan datangnya itu berbanyak-banyak seperti belalang. Orang-orangnya dan unta-untanya tidak terhitung banyaknya, sekaliannya datang ke negeri itu untuk memusnahkannya, 6 sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada Tuhan. 7 Ketika orang Israel berseru kepada Tuhan karena orang Midian itu, 8 maka Tuhan mengutus seorang nabi kepada orang Israel, yang berkata kepada mereka: ”Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Akulah yang menuntun kamu keluar dari Mesir dan yang membawa kamu keluar dari rumah perbudakan. 9 Aku melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan semua orang yang menindas kamu, bahkan Aku menghalau mereka dari depanmu dan negeri mereka Kuberikan kepadamu. 10 Dan Aku telah berfirman kepadamu: Akulah Tuhan, Allahmu, maka janganlah kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku itu.”
Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.
Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda, tetapi satu jua. Inilah prinsip bangsa kita, Indonesia. Dalam prinsip ini, kita menghargai keberagaman. Perbedaan yang ada di dalam masyarakat Indonesia tidak dilihat sebagai ancaman, tetapi sebagai kekayaan bersama yang penuh manfaat. Tetapi, prinsip kebersamaan ini sedang mengalami tantangan di saat ini. Muncul pandangan-pandangan yang menolak keberagaman dan memaksakan kebenarannya sendiri. Sikap memaksakan kebenaran sendiri ini juga dibarengi dengan tindak kekerasan yang menyebabkan banyak jatuh korban.
Dalam bacaan Alkitab kita, bangsa Israel hidup menderita karena ditindas oleh orang Midian. Setiap kali, umat Israel bercocok tanam dan beternak untuk memenuhi kebutuhan mereka, maka bangsa Midian akan datang merebut dan memusnahkan pekerjaan mereka. Bangsa Midian mengambil keuntungan dari kerja keras umat Israel. Kondisi umat Israel menjadi sedemikian melarat. Tetapi, yang terjadi bukanlah tanpa sebab. Situasi berat yang dialami umat Israel adalah konsekuensi prilaku hidup mereka yang jahat di mata Tuhan. Mereka memilih tidak hidup dalam nilai-nilai kebenaran dan keadilan Tuhan, tetapi memilih budaya hidup siapa yang kuat dia yang menang. Berjumpa dengan bangsa Midian yang lebih kuat, maka umat Israel menderita dalam penindasan.
Sobat Teruna, kita mau diingatkan bahwa memaksakan kebenaran sendiri bukanlah cara hidup yang baik, apalagi jika disertai tindak kekerasan. Cara hidup yang dikehendaki Tuhan adalah sikap saling menghargai keberagaman yang ada. Sebagai kaum remaja, kita dapat turut membangun budaya saling menghargai dengan cara mau mengenal dan memahami keunikan tiap-tiap orang atau kelompok yang berbeda dengan kita. Sumber seluruh keberagaman yang ada adalah Tuhan Sang Pencipta kehidupan ini. Dengan merayakan keberagaman, kita sedang memuliakan Tuhan. (SLSH)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, kiranya hikmat-Mu memampukanku hidup dalam semangat toleransi dengan sesamaku tanpa harus kehilangan prinsip imanku kepadaMu.