KEHIDUPAN YANG MEMULIAKAN TUHAN

Kisah Para Rasul 7 : 48-50
48 Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi:
49 Langit adalah takhta-Ku,
dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku.
Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku,
demikian firman Tuhan,
tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?
50 Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini?
Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.
Bagi orang Yahudi, Bait Allah adalah rumah tempat Allah tinggal di dalamnya. Siapa yang mau bertemu Allah maka dia harus masuk ke Bait Allah, kemudian mengucap syukur dengan cara memberikan korban persembahan. Dalam perkembangan selanjutnya, para imam Bait Allah memberikan peraturan untuk menarik biaya bagi yang akan masuk ke Bait Allah. Mereka juga menjual hewan korban persembahan di depan Bait Allah yang sempat membuat Yesus marah.
Sobat Teruna, Stefanus ingin menegaskan bahwa Allah tidak bisa dikurung di dalam Bait Allah yang adalah buatan manusia. Takhta Allah adalah seluruh dunia ini, bukan hanya sebuah gedung. Karena itu segala yang ada di dunia dan alam semesta ini berada dalam kekuasaan Allah. Segala ciptaan Allah digerakkan oleh-Nya hanya untuk kemuliaan-Nya, termasuk manusia. Tidak ada yang bisa membatasi kekuatan Allah dan kehendak-Nya untuk berkarya di alam semesta ini, termasuk orang Yahudi.
Demikian juga hidup kita di dunia ini. Allah mau memakainya untuk kemuliaan-Nya. Karena itu, dalam segala aktivitas kita di lingkungan pendidikan, rumah dan gereja, atau dimana pun, semuanya dipersembahkan kepada Allah. Semua aktivitas kita harus memuliakan Allah yang di sorga. Jika Sobat Teruna mempersembahkan sesuatu kepada Allah, pasti yang terbaik, bukan yang jahat atau buruk.
Jadi dalam setiap aktivitas Sobat Teruna, semua harus benar-benar dilakukan dengan sebaik-baiknya. Mari belajar sebaik-baiknya; mencintai tanah air Indonesia yang adalah pemberian Allah dengan melakukan yang terbaik bagi bangsa ini; beribadah dan membaca firman Tuhan dengan sungguh-sunguh. Dengan melakukan itu semua, maka Sobat Teruna mempersembahkan yang terbaik untuk Allah. Marilah Sobat Teruna, kita senantiasa mempermuliakan Nama Allah. (ASWP)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Allah, mohon pakailah kehidupanku sebagai alat-Mu untuk menyatakan damai sejahtera dan kemuliaan-Mu di dunia ini.