12 Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan!13 Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu! 14 Semua kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar. 15 Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah?Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu
Sobat Teruna, untuk memperbaiki benda yang rusak parah tentu lebih rumit daripada yang kerusakannya sedikit. Meluruskan besi yang bengkok membutuhkan tenaga lebih besar daripada yang hanya miring beberapa derajat. Mengembalikan gerbong kereta yang keluar jauh dari jalurnya tentu lebih lama dan sulit daripada kereta yang anjlok. Demikianlah ketika ada kesalahan maka ada konsekuensi atau akibat yang mengikuti. Kerusakan, perubahan bentuk, atau pergeseran tersebut membutuhkan proses perbaikan atau koreksi demi mengembalikannya berfungsi seperti semula. Berapa lama, mudah atau sulit, ringan atau beratnya proses koreksi tersebut tergantung seberapa besar kerusakan atau penyimpangannya.
Sebelum Yerusalem direbut oleh Babel, melalui nabi Yeremia, Tuhan telah memberi peringatan keras agar umat Allah tidak menyimpang dari jalan Tuhan. Namun, mereka justru berbuat dosa dengan menyembah ilah-ilah lain dan lebih mengandalkan kekuatan tentaranya dan kekuasaan bangsa-bangsa asing daripada Tuhan. Konsekuensi pilihan tersebut adalah kehancuran dan masa penghukuman yang lama serta berat. Penghukuman merupakan salah satu cara untuk menyadarkan akan kesalahan dan proses koreksi atau memperbaiki. Kesalahan yang besar dan serius memerlukan proses koreksi yang setimpal. "Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan mush, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar." (30:15). Namun, itu semua bukan bertujuan untuk menghancurkan melainkan memperbaiki dan memulihkan keadaan umat yang dikashi Tuhan.
Sobat Teruna, Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar senantiasa taat, mendengarkan peringatan, siap menerima konsekuensi dan rela dikoreksi. Sebagai pengingat untuk diri sendiri sekaligus mengingatkan kita Sobat Teruna, buatlah kalimat bijak terkait konsekuensi dan koreksi. Bagikan kalimat tersebut melalui media sosial agar orang lain turut belajar bersama. OKT/mmg
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan, beri aku ketekunan untuk taat padamu, kepekaan untuk mendengarkan peringatanmu, keberanian untuk menghadapi konsekuensi kesalahanku dan tekad untuk berubah setelah dikoreksi oleh-Mu.