top of page

MALAM NATAL DI TENGAH PANDEMI


 

Lukas 1: 26-38

26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: ”Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya: ”Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” 34 Kata Maria kepada malaikat itu: ”Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” 35 Jawab malaikat itu kepadanya: ”Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” 38 Kata Maria: ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia


 

Sobat Teruna, hari ini kita bersukacita karena besok akan merayakan natal Kristus. Meskipun pada tahun ini kita mensyukuri natal Kristus dalam masa pandemic Covid-19, namun tetap makna sejatinya tidak berubah. Natal Kristus adalah kabar baik bagi dunia yang nestapa karena dosa. Mungkin seperti Maria, kita bertanya, “Bagaimana?” Bagaimana kita bisa merasakan sukacita natal sedangkan situasi belum kondusif untuk beribadah di gereja, atau perekonomian keluarga masih ‘seret’? Bagaimana kita mengalami damai sejahtera, sedangkan dunia penuh dengan kerusuhan? Bagaimana bisa ikut berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan, sedangkan keadaan kita sendiri belum pulih? Bagaimana kita bisa terlepas dari kebiasaan buruk yang sulit dikendalikan?


Sobat Teruna, ‘bagaimana’ adalah kata tanya untuk menanyakan cara, perbuatan ataupun tindakan maupun penilaian atas suatu gagasan. Manusia memiliki keterbatasan menjawab kata tanya ini, tetapi TUHAN tidak. TUHAN memiliki jawaban lengkap, dari yang sederhana sampai yang paling sulit dimengerti atau diterima oleh nalar manusia. Namun demikian, TUHAN tidak membuka semua jawaban sekaligus, karena ‘daya tampung’ manusia sungguh terbatas. Pribadi yang percaya dan taat, seperti Maria akan beroleh bimbingan Roh Kudus untuk mengerti kehendak TUHAN secara bertahap ketika dirinya dibawa masuk dalam rencana agung-Nya.


Sobat Teruna, ada kalanya kita tidak bisa menghindari suatu situasi dan kondisi yang sulit, seperti masa pandemi Covid-19 saat ini. Namun demikian, mari meneladani sikap Maria yang percaya bahwa hidup ini ada dalam kendali TUHAN yang Mahakuasa. Kita sebagai hamba selayaknya membuka hati untuk dibimbing Roh kudus dalam menghadapi tantangan kehidupan ini. Mari melepaskan keinginan diri kita dan memberi diri dibawa masuk dalam rencana agung TUHAN. (YRLJ)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :


Ya TUHAN, sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu, jadilah padaku menurut kehendak-Mu yang mulia, sebab bagi-Mu tidak ada yang terlalu sulit dan mustahil.



bottom of page