top of page

MARI MELAYANI!



 

Roma 15: 14-21

14 Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati. 15 Namun, karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadaku, aku di sana sini dengan agak berani telah menulis kepadamu untuk mengingatkan kamu, 16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus. 17 Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah. 18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan, 19 oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus. 20 Dan dalam pemberitaan itu aku menganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat, di mana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di atas dasar, yang telah diletakkan orang lain, 21 tetapi sesuai dengan yang ada tertulis: ”Mereka, yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka, yang tidak pernah mendengarnya, akan mengertinya.”



Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, Paulus dalam pelayanannya sangat suka menulis surat untuk jemaat yang pernah dikunjunginya. Ada fakta unik yang Sobat Teruna harus tahu bersama. Surat Paulus merupakan yang terbanyak yang ada di dalam Kitab Perjanjian Baru dibanding dengan murid-murid Tuhan Yesus.


Dari bacaan Alkitab hari ini, kita dapat memperoleh gambaran tentang sosok diri Paulus yang berani membangun komunikasi dengan jemaat yang bukan dari Bangsa Yahudi. Melalui suratnya, Paulus kembali mengingatkan dan menyampaikan berita Injil kepada Jemaat yang berada di Roma, sekalipun mereka telah penuh dengan kebaikan, pengetahuan dan sanggup saling menasihati (ay.14). Bagi Paulus, itulah wujud tanggung jawab dan rasa syukurnya kepada Tuhan Yesus yang berkenan memilihnya sebagai pelayan-Nya. Paulus berharap, orang-orang yang dilayaninya dapat di terima oleh Tuhan Yesus sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya dan yang disucikan oleh Roh Kudus. Sebab ia mengajarkan mereka untuk hidup taat dalam kebenaran Firman Tuhan.


Sobat Teruna yang hebat, kita juga dituntut untuk berani memberitakan Injil dengan membantu melayani dalam bentuk apa pun itu. Misalnya, kita menjadi pelayan liturgi dalam Ibadah Hari Minggu Persekutuan Teruna di gereja. Kita pun dapat menceritakan kepada teman yang beragama lain tentang mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus atau menghibur mereka yang putus asa. Melayani Tuhan tidak harus terfokus dengan kegiatan di gereja. Ketika kita melakukan hal kecil di sekitar lingkungan tempat tinggal, dan bermanfaat bagi orang lain, maka itu merupakan bentuk pelayanan juga. Seperti harapan Paulus, biarlah kita juga berharap agar pelayanan yang dilakukan tersebut dapat menjadi persembahan yang menyukacitakan hati Tuhan. Marilah kita terus dan tulus melayani Tuhan. (YDTL)



 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan Yesus yang baik, mohon bantulah aku untuk selalu setia melayani-Mu, baik di dalam maupun di luar lingkungan persekutuan jemaat.



bottom of page