top of page

MASA LALU



 

Kisah Para Rasul 22 : 1-5

1 ”Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri.” 2 Ketika orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah mereka. Ia berkata: 3 ”Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. 4 Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. 5 Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, setiap manusia pasti mempunyai masa lalu. Masa lalu dari setiap manusia ada yang baik dan yang buruk. Manusia tidak pernah luput dari kesalahan. Kadang kita menyakiti hati orangtua. Kadang kita menyakiti hati teman-teman. Tidak jarang juga kita membuat Tuhan kecewa dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Pertanyaannya, apakah kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan menentukan siapa diri kita? Jawabannya ada pada bacaan Alkitab hari ini.


Firman Tuhan hari ini merupakan suatu perkataan dari Rasul Paulus kepada orang banyak (Kis. 22:2). Orang banyak di sini kemungkinan adalah orang-orang Yahudi. Paulus menceritakan tentang masa lalunya sebagai orang Yahudi yang taat dan cerdas. Sebagai orang Yahudi yang taat, ia memburu para pengikut Yesus. Pada masa itu, para pengikut Yesus dianggap sebagai aliran sesat yang berbahaya bagi umat Yahudi. Paulus adalah murid dari seorang Rabi (guru) yang terkenal, bernama Gamaliel. Paulus menangkap dan mengeksekusi para pengikut Yesus dengan membawa mereka ke Yerusalem (Kis.22:5). Pengalaman Paulus ini memperlihatkan seberapa kelam masa lalu Paulus sebagai seorang Yahudi. Walaupun demikian, masa lalu yang kelam itu tidak menjadi ukuran dari Tuhan untuk memilihnya menjadi pemberita Injil.


Sobat Teruna, ada pelajaran yang kita dapatkan dari Firman Tuhan hari ini. Banyak hal yang telah kita lakukan di masa lalu, entah itu perbuatan baik atau buruk. Jika itu perbuatan yang buruk, maka kita bisa belajar dari Paulus. Ketika Tuhan memanggil Paulus menjadi murid-Nya, Paulus meninggalkan cara hidup di masa lalu. Dia memulai hidup yang baru sebagai pengikut Tuhan Yesus. Paulus hidup sesuai dengan kehendak Yesus. Mari hidup dengan cara baru sesuai Firman Tuhan. (BAI)



 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus, mohon ampuni aku atas kesalahan-kesalahan yang telah kuperbuat. Tolong ajari aku untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu.

bottom of page