top of page

MELAYANI BERSAMA



 

Lukas 10 : 1-12

1 Setelah itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 2 Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan pemilik tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 4 Janganlah membawa pundi-pundi atau kantong perbekalan atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. 5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 6 Jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 8 Jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. 10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: 11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. 12 Aku berkata kepadamu: Pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu."


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Matius berkata kepada Tomas, temannya: “Tom, kamu itu sebenarnya orangnya baik, cuma sayangnya ada satu kekuranganmu.” Tomas yang semula mendengarkan sambil lalu, mendadak jadi serius. “Sayangnya apa? Apa memangnya kekuranganku?” Sambil tersenyum konyol Matius menjawab: “Sayangnya … tidak ada orang yang tahu selain aku.” Mereka berdua pun tertawa. Percakapan ini ringan, tetapi sebenarnya menyimpan banyak pesan, khususnya tentang bagaimana kita bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.


Bacaan hari ini menyatakan bahwa dalam mengutus ketujuh-puluh murid-Nya, Yesus menentukan supaya mereka pergi berpasangan. Tidak dijelaskan lagi apakah pasangannya itu mereka yang tentukan sendiri atau ditentukan oleh Yesus. Nah, bisakah kita bayangkan, jika ketika mereka sudah pergi berpasangan, kedua orang itu tidak kompak satu sama lain? Bisakah kita bayangkan, jika percakapan di antara mereka berdua ‘tidak nyambung’ dan hanya mencela satu sama lain? Pastilah perjalanan itu menjadi membosankan dan akhirnya mereka pun sudah tidak fokus lagi untuk melakukan perintah Yesus. Begitu juga dengan kita. Seringkali, ketika harus bekerja sama dengan orang lain, kita menjadi pasangan yang menyebalkan. Misalnya ketika diajak bicara ‘tidak nyambung’, akhirnya cuek-cuekan. Ketika tugas tidak selesai, kita malah menyalahkan pasangan tim kerja. Sedangkan sepanjang bekerja, kita cuma sibuk bersungut-sungut bahkan acuh tak acuh.


Hari ini, mari belajar bahwa untuk mengerjakan atau menghasilkan sesuatu yang baik, kita tidak mesti mengerjakannya seorang diri, tetapi bisa bekerja sama dengan orang lain. Untuk dapat bekerja sama, masing-masing anggota harus berusaha menjadi rekan kerja yang baik. Setiap teruna Tuhan adalah anak baik. Karena itu, tunjukkanlah kebaikan kita, pertama-tama melalui kemampuan bekerja sama dengan semua orang. (CCTvM)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan, mohon jadikanlah aku rekan kerja yang baik bagi siapa pun, khususnya pasangan kerja yang Engkau tentukan.

bottom of page