top of page

MEMAKNAI PERBEDAAN



 

Kisah Para Rasul 15: 1-6

1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: ”Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” 2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.

3 Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. 4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka. 5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: ”Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.”

6 Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Betapa mudahnya merubuhkan, ketimbang membangun”. Jikalau kita sedang menyusun rumah-rumahan dari bahan berbentuk blok-blok bangunan, seringkali lebih mudah untuk merubuhkan dari pada membangunnya. Membangunnya akan lebih baik lagi, jika dua atau tiga Teruna bekerja bersama dengan saling memberi semangat, memegang dan menahan blok-blok itu, sehingga akan diperoleh pengalaman serta latihan kesabaran dandapat menghasilkan karya bangunan yang indah.


Sobat Teruna, ketika Jemaat Kristen mulai bertumbuh di Antiokhia-Syria terjadilah perselisihan yang berkaitan dengan tradisi Yahudi tentang sunat. Jemaat Kristen yang berlatarbelakang Yahudi sangat menekankan tradisi sunat kepada orang-orang Kristen yang dari bangsa lain sebagai syarat memperoleh keselamatan. Konflik semakin tajam, ketika kekristenan dari golongan Farisi di Yerusalem mendukung pemahaman tersebut (ay.5). Akibatnya, persekutuan di Antiokhia terancam mengalami perpecahan. Paulus dan Barnabas berusaha menengahi perselisihan tersebut. Mereka mendengarkan usulan warga jemaat agar perselisihan tersebut dibicarakan bersama Rasul yang lain di Yerusalem. Selain itu, Paulus dan Barnabas bersukacita mendengar kabar bahwa ada banyak orang dari bangsa-bangsa lain telah menjadi percaya kepada Tuhan Yesus (ay.4) karena pemberitaan Injil Kristus.

Sobat Teruna, perselisihan atau perbedaan pendapat jangan menjadi penghambat dalam kehidupan bersama. Sebagai anak-anak Tuhan, kita diharapkan dapat melihat perbedaan sebagai sebuah bingkai keindahan. Berita keselamatan bagi yang belum percaya tetap harus menjadi prioritas bersama tanpa harus mempersoalkan sunat. Karena sunat dan mengikuti hukum Taurat bukanlah syarat untuk memperoleh keselamatan. Keselamatan semata-mata karena anugerah Allah. Perbedaan-perbedaan tentu akan selalu ada, juga di dalam Persekutuan Teruna. Walaupun demikian, marilah mengelola dan memaknai perbedaan itu dengan sikap saling menghargai serta menerima, karena kita satu di dalam Tuhan. (MM)


 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan, tolong ajarlah aku dan teman-teman di Pelkat PT bisa saling menghargai dan menerima. Biarlah kami selalu bergembira bersama karena kami adalah satu di dalam Tuhan.

bottom of page