top of page

MEMBANGUN SIKAP PENERIMAAN



 

Yohanes 4 : 27-30


27 Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun yang berkata: ”Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?” 28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: 29 ”Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” 30 Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.



Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Setiap orang ingin diterima apa pun keadaannya. Diterima oleh orang lain dengan tulus membuat kita merasa bahagia. Sebaliknya, ditolak akan mendatangkan kekecewaan. Menerima dan diterima menunjukkan relasi saling peduli yang didasari ketulusan hati. Tanpa ketulusan hati tidak akan tercipta relasi yang baik. Ketulusan hati menghapus curiga dan segala hal negatif yang dapat timbul dalam relasi.


Percakapan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria memberi dampak yang luar biasa. Perempuan Samaria ini merasa bahagia karena Tuhan Yesus mau menerimanya. Sehari-hari dia merasakan penolakan dari orang di sekitarnya karena masa lalunya yang tidak baik. Dia terpaksa menghindar dari sesamanya agar tidak mendengarkan gunjingan atau sindiran. Perempuan ini merasakan ketulusan Tuhan Yesus saat bertemu dengannya bahkan memberikan jawaban atas segala pergumulannya. Perjumpaan dengan Tuhan Yesus telah memulihkan batin dan jiwanya. Itulah sebabnya ia sangat berbahagia sehingga ia pergi ke orang-orang di kotanya dan bercerita tentang Yesus. Ia dengan bersemangat memberi kesaksian tentang Yesus sebagai Mesias yang dinantikan.


Sobat Teruna, sikap kita yang menerima orang lain adalah panggilan kita sebagai orang percaya yang telah diselamatkan Tuhan Yesus. Sikap penerimaan memberi dampak positif karena setiap orang dapat merasakan ketulusan dan kesungguhan kita dalam memperlakukan sesama. Kita sendiri tentu merasa kecewa dan sedih bila orang lain menolak kehadiran kita. Maka teladan Tuhan Yesus menjadi panduan dalam bersikap kepada sesama kita. Mari kita senantiasa menerima dan membangun relasi dengan sesama. Dampak dari sikap penerimaan bukan hanya mendatangkan kebahagiaan dan pemulihan, tetapi menginsprasi sesama kita untuk meneruskannya dalam kehidupan sehari-hari. Kuasa Tuhan kiranya menolong dan memampukan kita senantiasa. (DSAB)


 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Ya Tuhan, mampukan aku senantiasa memiliki ketulusan dalam menerima dan memperlakukan sesama manusia di sekitarku.

bottom of page