MEMBANTU ORANG TERANIAYA

Kisah Para Rasul 7 : 23-29
23 Pada waktu ia berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang-orang Israel. 24 Ketika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu. 25 Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti. 26 Pada keesokan harinya ia muncul pula ketika dua orang Israel sedang berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka, katanya: Saudara-saudara! Bukankah kamu ini bersaudara? Mengapakah kamu saling menganiaya? 27 Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan berkata: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? 28 Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti kemarin engkau membunuh orang Mesir itu? 29 Mendengar perkataan itu, larilah Musa dan hidup sebagai pendatang di tanah Midian. Di situ ia memperanakkan dua orang anak laki-laki.
Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.
Sobat Teruna, setelah Abraham dan Yusuf, kemudian Stefanus menceritakan tentang tokoh Musa dalam pembelaannya di Mahkamah Agama. Musa membela orang Israel yang dianiaya. Kemudian Musa melerai dua orang Israel yang bertengkar. Kedua orang itu malah bertanya tentang hak Musa melerai mereka. Stefanus ingin menekankan pada Mahkamah Agama bahwa dari zaman Musa, Allah menginginkan bangsa Israel untuk hidup damai, namun mereka selalu menolaknya.
Allah mau supaya Sobat Teruna menjadi pembela orang-orang yang dianiaya. Allah juga berkehendak Sobat Teruna menjadi pembawa kedamaian. Dimanapun berada, kita pasti pernah melihat teman atau orang yang dianiaya. Bagaimanakah sikap kita? Tentunya kita tidak boleh membiarkan itu terjadi. Kita harus menghentikannya dengan cara melaporkan tindakan itu kepada pihak yang berwajib seperti guru atau polisi.Jika ada teman/saudara/orang yang bertengkar, Sobat Teruna harus berani memberhentikannya dan berusaha untuk mendamaikan mereka.
nSobat Teruna, mungkin kita takut saat tidak didengarkan atau tak dihiraukan, ketika membela sesama yang dianiaya atau ingin mendamaikan orang lain. Bisa jadi kita sudah pernah merasakan tidak didengarkan atau tak dihiraukan. Hal itu tidak menjadi masalah. Yang paling penting ialah kita sudah melakukan apa yang Allah perintahkan untuk dilakukan. Jangan menyerah, Allah pasti akan menguatkan dan memampukan Sobat Teruna.
Di negara Indonesia masih banyak orang-orang yang teraniaya. Ditambah lagi ada pandemi covid-19, semakin membuat orang memikirkan dirinya sendiri dan tidak peduli terhadap sesamanya. Banyak juga orang-orang yang bertengkar, karena masalah yang diakibatkan pandemi covid-19. Karena itu, dunia dan Indonesia membutuhkan Sobat Teruna untuk tampil sebagai remaja Kristen yang bersedia membela orang teraniaya dan berani menjadi pendamai.(ASWP)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Allah, tolong mampukanlah aku untuk membantu orang yang teraniaya. Tolong mampukan aku juga, ya Allah untuk menjadi pendamai di tengah-tengah pertikaian.