MENCEGAH DOSA

Kejadian 20 : 1-7
1 Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing. 2 Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: ”Dia saudaraku,” maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara. 3 Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: ”Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.” 4 Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: ”Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah? 5 Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci.” 6 Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: ”Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia. 7 Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau.”
Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.
Sobat Teruna, apakah pernah ketika ingin mengambil sebuah keputusan, kita diperhadapkan dengan keraguan pada pilihan yang hendak diambil? Hal tersebut pasti pernah kita alami. Hal sederhana seperti ketika teman kita meminta sebuah kunci jawaban saat ujian. Kita mengalami dilema apakah akan memberikan atau menolak. Kita mungkin merasa tidak setia kawan jika menolak. Kita takut nantinya dijauhi. Kita tahu hal tersebut salah. Bila memberikan jawaban maka sama saja kita tidak mendengarkan pesan Allah yang sudah mencegah dalam melakukan dosa.
Sama halnya dengan kisah Abimelekh. Ketika Abraham melakukan hal yang sama, kembali mengucapkan bahwa Sarai adalah adiknya. Abimelekh yang tulus hanya ingin menikahi Sarai. Sampai Allah datang dalam mimpinya dan mengingatkan Abimelekh untuk mencegahnya dari jerat dosa. Allah begitu sayang kepada Abimelekh dengan datang ke dalam mimpinya dan mengingatkan bahwa ketulusannya baik, tetapi bila dia salah langkah maka akan menjadi fatal. Lalu Allah memberitahukan bahwa Sarai adalah istri Abraham yang akan mendoakan dirinya. Abimelekh dapat saja memilih untuk tidak mendengarkan Allah. Namun ia tahu bahwa Allah mengasihinya jika dia tetap setia dan tidak melakukan dosa.
Kisah Abimelekh mengajarkan untuk mau mendengar Allah yang mencegah kita dari jerat dosa. Ketika pilihan-pilihan dan perasaan tidak enak akan sesuatu hal ada, maka cobalah ingat bahwa itu adalah pesan Allah, agar kita tidak salah langkah dalam mengambil keputusan dan tindakan. Sobat Teruna, mari senantiasa bersandar kepada Allah. Layaknya Abimelekh yang tulus, namun masih mau mendengarkan sebuah pesan Allah dalam kehidupannya, maka kita pun hendaknya demikian.Jangan mengabaikan peringatan Allah, tetapi syukuri dan patuhilah. (ACTK)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Puji syukur ya Tuhan, Engkau masih hadir dan mencegah aku dalam melakukan dosa. Mohon tuntunlah aku, ya Tuhan.