MENGAPA HARUS TAKUT?

Yohanes 17:1-19
1 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. 2 Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. 3 Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. 4 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: ”Siapakah yang kamu cari?” 5 Jawab mereka: ”Yesus dari Nazaret.” Kata-Nya kepada mereka: ”Akulah Dia.” Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. 6 Ketika Ia berkata kepada mereka: ”Akulah Dia,” mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. 7 Maka Ia bertanya pula: ”Siapakah yang kamu cari?” Kata mereka: ”Yesus dari Nazaret.” 8 Jawab Yesus: ”Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.” 9 Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: ”Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa.” 10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. 11 Kata Yesus kepada Petrus: ”Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?” 12 Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. 13 Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar; 14 dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: ”Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.” 15 Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar, 16 tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk. 17 Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: ”Bukankah engkau juga murid orang itu?” Jawab Petrus: ”Bukan!” 18 Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. 19 Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya.
Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.
Sobat Teruna, pernahkah kita menyaksikan tayangan peristiwa penangkapan seseorang oleh pihak berwajib? Bagaimana reaksi orang tersebut? Ada yang melakukan perlawanan, menolak dan ketakutan. Reaksi itu muncul karena adanya rasa bersalah.
Kisah tentang penangkapan Tuhan Yesus di tanam Getsemani sudah kita ketahaui sejak masih berada di Pelayanan Anak. Kesaksian dalam Yohanes 18:1-19 memperlihatkan bagaimana Tuhan Yesus yang telah mengetahui waktu-Nya akan tiba mempersiapkan diri untuk proses kematian melalui penyaliban. Dia bersama para murid pergi ke taman Getsemani yang letaknya berada di lereng Bukit Zaitun. Yesus sering ke tempat itu bersama para murid-Nya termasuk Yudas untuk berdoa. Yudas tahu tempat itu dan dengan mudah menemui Tuhan Yesus. Di taman Getsemani itulah, ketika Yesus selesai berdoa, Yudas datang bersama pasukan prajurit dan penjaga Bait Allah lengkap dengan senjata untuk menangkap Dia. Kata Yesus: "Siapakah yang kamu cari?” Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Yesus pun merespons dengan kalimat: "Akulah Dia."
Sobat Teruna, sikap Tuhan Yesus memberi jawab “Akulah Dia” sambil bergerak maju, menunjukkan bahwa Dia tidak takut sedikit pun dengan apa yang akan dialami-Nya. Pertama, Yesus tahu bahwa Dia tidak bersalah. Kedua, Yesus tahu bahwa inilah rencana Bapa. Tujuannya untuk menyelamatkan manusia, rencana yang kekal karena itulah Yesus datang ke dunia ini.
Sobat Teruna, saat ini tidak sedikit orang yang takut, gentar dan lari dari hadirat Tuhan manakala tekanan hidup bertubi-tubi datang menerpa. Mereka berputus asa, pesimis bahkan berkompromi dengan apa yang ditawarkan dunia. Mereka inilah yang tidak mau taat untuk hidup dalam rencana Allah. Bagaimana dengan kita? Mari untuk tidak takut. (BMD)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:
Bapa, berikan aku keberanian dalam menghadapi semua karena seberat apa pun tantangan, bersama Mu aku akan tenang.