top of page

“MENGHARGAI PERBEDAAN”



 

Roma 14 : 13-18


13 Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung! 14 Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. 15 Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia. 16 Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah. 17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. 18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, cinta dan bangga terhadap diri sendiri tentu bagus karena memunculkan sikap optimis dan percaya diri. Tapi ia tidak bagus kalau berlebihan karena kita bisa menjelekkan orang lain. Kita merasa diri lebih baik dari orang lain dan menganggap bahwa orang lain tidaklah sebaik kita.


Di jemaat Roma ada beberapa jemaat yang tidak makan daging, ada yang makan. Ada yang punya pantangan tentang minuman, ada yang tidak. Rasul Paulus tidak ingin mereka saling menyalahkan dan saling bertengkar. Jemaat yang makan daging memaksa jemaat yang tidak makan daging untuk makan daging. Jemaat yang tidak makan daging mengatakan jemaat yang makan daging hidupnya tidak baik. Bagi Rasul Paulus tidak perlu memaksakan apa yang baik dalam diri satu jemaat kepada jemaat lain. Jemaat di Roma harus belajar untuk menghargai keberagaman di antara mereka. Biarlah jemaat yang makan daging menikmati makanan dagingnya, jemaat yang tidak makan daging menahan diri. Rasul Paulus mengingatkan kembali mengingatkan bahwa Kristus mati dan bangkit untuk semua orang bukan hanya untuk jemaat yang tidak makan daging maupun yang makan daging.


Rasul Paulus mengingatkan kita jangan sampai kita merasa paling benar dan orang lain yang salah, kita yang lebih baik dan orang lain tidak. Karena kita akan terus merasa benar dan akan terus menyalahkan orang lain. Biarlah kita terus belajar menghargai perbedaan dan terus berpikir bahwa kebenaran kita belum tentu benar dan tidak memaksakannya pada orang lain. Dengan demikian, kita akan belajar untuk menghargai perbedaan pemahaman dan menjadi dewasa karena diperkaya oleh wawasan orang lain. (SS)


 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:

Ya Tuhan ajar aku untuk tidak melihat diri sendiri tapi belajar melihat dan menghargai orang lain.

bottom of page