top of page

MENJADI ORANG KEPERCAYAAN ALLAH



 

Keluaran 31 : 1-11

1 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: 2 ”Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, 3 dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, 4 untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; 5 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan. 6 Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian. Haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu: 7 Kemah Pertemuan, tabut untuk hukum, tutup pendamaian yang terletak di atasnya, dan segala perabotan kemah itu, 8 yakni meja dengan perkakasnya, kandil dari emas murni dengan segala perkakasnya, mezbah pembakaran ukupan, 9 mezbah korban bakaran dengan segala perkakasnya, bejana pembasuhan dengan alasnya, 10 pakaian jabatan, baik pakaian kudus kepunyaan imam Harun, maupun pakaian anak-anaknya, untuk memegang jabatan imam, 11 minyak urapan dan ukupan dari wangi-wangian untuk tempat kudus; tepat seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu haruslah mereka membuat semuanya.”


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, menjadi orang kepercayaan Allah itu bukanlah perkara yang mudah. Orang tersebut harus menjaga cara dan gaya hidupnya agar tampil sebagai sosok yang berkenan di hadapan Allah. Hidupnya harus benar-benar berpadanan dengan kehendak Allah.


Dalam bacaan hari ini dinyatakan bahwa Allah telah menentukan pilihan-Nya atas Bezaleel bin Uri bin Hur dari suku Yehuda. Allah melengkapinya dengan Roh-Nya, keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala macam pekerjaan. Selain Bezaleel, ada juga Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan yang dipilih oleh Allah. Bahkan Allah juga memberikan keahlian (kemahiran) dalam hati setiap orang ahli untuk mengerjakan pekerjaan yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa (ay.6).


Allah menghendaki segala sesuatu dikerjakan dan disiapkan dengan baik. Karena itu, Ia tidak menahan diri untuk mencurahkan Roh-Nya kepada seseorang yang akan dipercayakan-Nya sebuah tugas. Allah memenuhi orang tersebut dengan kuasa-Nya sehingga dia dapat berkarya sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Oleh karena itu, tugas yang diemban orang tersebut bukan menjadi suatu beban, melainkan sebuah anugerah dari Allah. Namun anugerah tersebut harus disyukuri dengan kerendahan hati dan melakukan setiap pekerjaan yang dipercayakan-Nya secara baik.


Sobat Teruna, Allah bisa memakai siapa saja untuk menjadi alat-Nya. Mari menyadari bahwa ketika kita dipakai sebagai alat oleh-Nya, itu adalah anugerah yang terindah. Karena itu berarti kita menjadi orang kepercayaan Allah. Namun demikian, berkat itu jangan membuat kita menjadi angkuh, lalu tidak menghargai pendapat apalagi sampai merendahkan orang lain. Kita harus sanggup hidup berdampingan dengan orang lain dan bekerja sama dengan mereka untuk menghadirkan damai sejahtera bagi sesama. Bersediakah Sobat Teruna menjalani kehidupan dan berkarya sesuai kehendak-Nya? (MPS)


 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Ya Allah, aku bersyukur atas talenta ataupun keahlian yang Engkau karuniakan dalam hidupku. Tolong aku untuk menggunakannya bagi kebaikan semua orang sesuai dengan kehendak-Mu.


bottom of page