top of page

MENJADIKAN MUSUH SEBAGAI SAHABAT?



 

Matius 5 : 43-45

43 Kamu telah mendengar yang difirmankan: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Presiden USA Abraham Lincoln dalam sebuah resepsi diberi kesempatan berpidato. Dalam pidatonya, ia menyikapi tentang perang saudara yang sedang terjadi dan berkata, “Mereka adalah orang yang membuat kesalahan, tetapi bukanlah musuh yang harus dibasmi.” Kalimat Lincoln ternyata membuat seseorang tidak senang. Seorang ibu dengan keras menegurnya, “Anda harus malu, mereka adalah musuh kita, seharusnya dihancurkan.” Mendengar perkataannya, Lincoln berkata: “Nyonya, bukankah kita sudah menghancurkan musuh dengan menjadikannya sebagai sahabat?”


Begitu juga dalam pengajaran-Nya di atas bukit, Tuhan Yesus menekankan tentang tindakan terpuji ketika seseorang mengasihi musuhnya. Hal tersebut ditekankan-Nya karena bangsa Israel saat itu sedang dijajah dan ditindas bangsa Romawi. Memang diakui bahwa penjajahan yang dilakukan bangsa lain, tentu membuat kesengsaraan rakyat yang terjajah dan melahirkan amarah serta dendam. Itulah sebabnya mereka yang merasa tertindas selalu melakukan perlawanan untuk menghancurkan musuhnya. Bagi Tuhan Yesus, kalau bangsa Israel menyebut diri sebagai umat-Nya, maka haruslah belajar untuk mengasihi musuh. Karena kalau hanya mengasihi sesama, semua orang bisa melakukannya. Mengasihi musuh tentu suatu tindakan luar biasa karena tidak semua orang dapat melakukannya. Tindakan tersebutlah yang Tuhan Yesus kehendaki.


Sobat Teruna, hampir semua orang mempunyai musuh. Misalnya ketika seseorang mulai tidak menyukai orang lain, saat itu dia sudah menjadikannya sebagai musuh. Apakah kita pernah tidak menyukai seorang teman? Atau saat ini kita sedang memiliki musuh? Melalui pembacaan firman hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan untuk membuat suatu tindakan yang besar dan tidak semua orang dapat melakukannya, yaitu “menjadikan musuh kita menjadi seorang sahabat.” Jika mampu melakukannya, maka Sobat Teruna adalah orang yang hebat! (SN)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan Yesus, tolong ajarlah aku untuk dapat berteman dengan siapa saja dan berbuat kasih terhadap mereka yang sedang memusuhiku.

bottom of page