MENJAGA TETAP MENYALA

1 Tesalonika 5 : 19-20
19 Janganlah padamkan Roh, 20 dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Dalam Alkitab, api menjadi salah satu lambang kehadiran Tuhan. Masih ingat cerita Musa dengan “api yang keluar dari semak duri” (Kel. 3:2)? Atau cerita bagaimana Tuhan memimpin umat-Nya di padang gurun “dalam tiang awan … tiang api untuk menerangi mereka” (Kel 13:21). Atau cerita tentang penahbisan kemah suci “keluarlah api dari hadapan TUHAN” (Im. 9:24). TUHAN sendiri dikenal sebagai “api yang menghanguskan” (Ul. 4:24).
Sobat Teruna, ketika Rasul Paulus menasihati jemaat “janganlah padamkan Roh,” maka Roh dibayangkan sebagai api atau nyala api. Bagaikan api atau nyala api, Roh dapat menjadi padam dalam hidup orang Kristen, bila diabaikan, tidak dijaga dan tak diberikan tempat yang membuat-Nya tetap menyala. Roh akan menjadi redup bahkan mati, bila seseorang membiasakan diri hidup dalam kebencian, kesombongan, dan melakukan hal-hal yang jahat. Roh akan menjadi redup bahkan mati, bila kita mulai membuat diri sebagai pusat dari segala sesuatu, egois, serakah dan mau menang sendiri. Roh akan tetap menyala, bila kita hidup saling menghormati dan menghargai, juga peduli serta mengusahakan hal-hal yang mendatangkan kedamaian, terlebih memelihara persekutuan dengan Tuhan.
Mari, Sobat Teruna, kita berusaha mengusahakan yang baik dan benar bagi hidup bersama dengan orang lain. Bila Sobat Teruna berusaha menolak melakukan hal-hal yang jahat, yang mencelakakan ataupun menyakiti orang lain, berarti kita bersedia memberi tempat untuk Roh berkenan tetap tinggal dan menyala dalam diri sendiri dan lingkungan sekitar. Kita memupuk dan mengembangkan kebajikan-kebajikan Kristen sebagai buah Roh (lih. Gal. 5:22). Kebajikan-kebajikan itu akan membentuk karakter Sobat Teruna sebagai orang Kristen, tentu dengan pertolongan kuasa Roh Kudus sendiri. (JEK)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Roh Kudus, aku membuka hati juga memberi diri untuk Engkau berkarya di dalam dan melalui hidupku, sehingga kebajikan-kebajikan Kristiani dapat nyata dirasakan serta dialami oleh lingkungan sekitarku.