top of page

MERASA INSECURE?



 

Yosua 1:1-8

1 Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. 2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. 5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit –, maka hal itu akan diberikan kepadanya. 6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. 7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. 8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Siapa yang tidak kenal Musa? Ia adalah sosok yang sangat terkenal. Dia berhasil memimpin umat Israel keluar dari Mesir. Walaupun sulit bagi Musa untuk memimpin bangsa Israel, Musa tidak menyerah begitu saja. Ia dapat memimpin bangsa Israel hingga tiba di seberang tanah yang dijanjikan. Namun, Musa akhirnya meninggal. Allah kemudian memilih Yosua untuk menggantikan Musa. Dalam situasi ini, Yosua menjadi tidak percaya diri. Dia harus menggantikan seorang pemimpin yang hebat. Ia mungkin merasa takut, khawatir dan merasa tidak sanggup untuk melanjutkan kepemimpinan Musa. Allah yang mengetahui isi hati Yosua berkata kepadanya, “… seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.” Allah dapat melihat ke dalam hati Yosua bahwa dia mungkin takut mengemban tanggung jawab yang besar ini. Akan tetapi, Allah yang memberikan tanggung jawab itu adalah Allah yang juga berjanji untuk setia menyertai.


Sobat Teruna, ketika kita diberikan tanggung jawab yang baru, kita mungkin merasa insecure atau tidak percaya diri. Terhadap tanggung jawab itu, kita diperhadapkan pada dua pilihan. Pertama, kita dapat mengambil tanggung jawab tersebut dengan segala tantangan yang harus diatasi. Kedua, kita dapat menolak tanggung jawab tersebut untuk menghindari resiko yang harus dihadapi. Belajar dari Yosua, Allah pasti menolong kita untuk melakukan tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita. Oleh sebab itu, kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Allah berjanji akan menyertai asalkan kita tetap berpegang teguh pada Firman-Nya serta melakukannya. Hal ini dilakukan supaya kita dapat bertindak hati-hati ketika melakukan tanggung jawab tersebut. (TV)



 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Ya Allah, mampukan aku untuk melakukan tanggung jawabku dengan baik sesuai dengan kehendak-Mu bagiku.


bottom of page