NOT HARMING OTHERS IS GAIN

Imamat 25 : 14-17
14 Apabila kamu menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan satu sama lain. 15 Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel, dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. 16 Makin besar jumlah tahun itu, makin besarlah pembeliannya, dan makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. 17 Janganlah kamu merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab Akulah Tuhan, Allahmu.
Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974,2018.
Not harming others is gain. Tidak merugikan orang lain adalah keuntungan. Masa sih? Padahal banyak orang merasa beruntung ketika merugikan orang lain. Menyontek adalah merugikan mereka yang sudah belajar sungguh-sungguh. Sebaliknya, kita beruntung mendapat nilai yang sama bagusnya dengan mereka. Berbohong kepada papa mama tentang harga buku yang kita lebihkan adalah merugikan bagi orang tua. Sebaliknya, kita mendapat keuntungan dari kelebihan harga buku itu. Itu merupakan dua contoh merugikan orang lain dan kita mendapat keuntungan.
Sobat Teruna, tidak merugikan orang lain juga berlaku dalam perdagangan, baik pedagang maupun pembeli. Pedagang tidak boleh sesukanya menaikkan harga. Misalnya, ketika pandemi COVID-19 mulai merebak, banyak pedagang masker menaikkan harga sesuka hati, berkali-kali lipat. Bahkan menimbunnya, sehingga masker langka di pasaran dan harga juga menjadi sangat mahal. Ini pasti merugikan orang lain. Begitu pun para pembeli. Ketika membeli buah-buahan dan sayuran di pasar atau pada abang-abang yang suka keliling kompleks, dia menawar serendah mungkin. Padahal ketika membeli tas bermerek yang mahal di mall, dia tidak pernah menawar.
Begitulah kita belajar dari Firman Allah hari ini. Dikatakan, “Apabila kamu menjual dan membeli, janganlah kamu merugikan satu sama lain” (ayat 14). Bahkan ditegaskan lagi, “Janganlah kamu merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu” (ayat 17). Ya, ketika merugikan orang lain, justru disitulah kerugian bagi kita. Karena perbuatan kita tidak disukai oleh Allah. Marilah kita memiliki prinsip “No harming others is gain.” Berlaku jujur dan adil kepada setiap orang adalah persembahan hidup kita yang berkenan kepada Allah. (LLS)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Allah, aku rindu sekali mempersembahkan hidupku yang berkenan kepada-Mu dengan hidup tidak merugikan orang lain. Aku mulai sejak usia remajaku. Mohon bantu aku ya Allah.