top of page

"NYAMAN BELUM TENTU AMAN"



 

Amos 6 : 1-8


1 "Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang! 2 Menyeberanglah ke Kalne, dan lihat-lihatlah; berjalanlah dari sana ke Hamat yang besar itu, dan pergilah ke Gat orang Filistin! Adakah mereka lebih baik dari kerajaan-kerajaan ini, atau lebih besarkah daerah mereka dari daerahmu? 3 Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka, tetapi mendekatkan pemerintahan kekerasan; 4 yang berbaring di tempat tidur dari gading dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak domba dari kumpulan kambing domba dan anak-anak lembu dari tengah-tengah kawanan binatang yang tambun; 5 yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya; 6 yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena 7 Sebab itu sekarang, mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah keriuhan pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu."8 Tuhan ALLAH telah bersumpah demi diri-Nya, --demikianlah firman TUHAN, Allah semesta alam--:"Aku ini keji kepada kecongkakan Yakub, dan benci kepada purinya; Aku akan menyerahkan kota serta isinya."


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 

Sobat Teruna, kita tentu tahu cerita Pinokio, kisah tentang boneka kayu milik Geppeto seorang tukang kayu yang dihidupkan peri. Singkat cerita, Pinokio banyak melakukan kebohongan agar terpenuhi keinginannya. Dia benar-benar menikmati kehidupannya dengan berlaku sesuka hati dan tidak mendengar nasihat Geppeto. Akhirnya, Pinokio pun banyak menemui kesulitan dan mendapatkan bantuan dari peri.


Hal ini juga terjadi pada hubungan Allah dengan umat. Umat tidak mau mendengarkan Tuhan dan hanya melakukan kehendak pribadiuntuk memenuhi keinginan semata. Dan yang lebih parahnya lagi, mereka mewujudkan keinginan itu dengan menjatuhkan sesamanya demi memperoleh keuntungan. Allah tentu murka, melihat ketimpangan yang diciptakan oleh golongan tertentu ini. Untuk itu peringatan Allah hadir melalui Amos bahwa akan datang penghukuman sebagai akibat dari perbuatan mereka. Segala kenyamanan yang mereka nikmati akan berakhir dan berganti dengan kesengsaraan.


Sobat Teruna, Firman Allah selalu hadir dalam kehidupan kita dan nasihat orang tuapun pasti sering kita terima. Lalu bagaimana respon kita? Apakah kita taati atau kita abaikan? Jika kita memilih untuk abaikan, mungkin teman semakin banyak atau kita diakui dalam pergaulan. Tapi coba renungkan, apakah semua itu akan bertahan lama? Atau jika kita memilih untuk menaati Firman Allah dan nasihat orang tua, maka mungkin saja teman akan berkurang. Mari renungkan, siapa yang dapat menjamin kehidupan masa depan kita? Firman dan nasihat atau teman?Oleh sebab itu jangan korbankan kehidupan masa depan kita hanya untuk kesenangan atau kenyamanan semata. Mari kita belajar untuk memikirkan kehidupan bukan hanya untuk esok hari saja, tapi untuk masa depan supaya aman dan nyaman di dalam Tuhan.(FAEL)

 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Doa: Ya Tuhan, ajarlah aku untuk mendengarkan dan melakukan firman-Mu.


bottom of page