top of page

PEMILIK KEBAHAGIAAN



 

Lukas 6: 20-22

20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: ”Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. 21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. 22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, siapakah orang yang paling berbahagia di dunia ini? Mungkin Sobat Teruna berpikir bahwa orang yang paling berbahagia adalah mereka yang sukses, terkenal, dan memiliki kekayaan.


Yesus mempunyai pandangan sendiri tentang siapa yang disebut orang yang berbahagia. Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa orang yang berbahagia adalah yang miskin, lapar, menangis, dibenci, ditolak dan dicela karena Dia. Tentu saja perkataan Yesus bertentangan dengan pandangan umum tentang orang yang berbahagia. Dalam pandangan umum, orang yang miskin dan lapar tentu saja tidak akan masuk hitungan sebagai pribadi yang berbahagia. Lalu mengapa Yesus mengatakan bahwa mereka yang miskin dan lapar adalah orang yang berbahagia? Harus dipahami bahwa “miskin” yang dikatakan Yesus bukan hanya berkaitan dengan materi. Demikian juga hal yang dikatakan-Nya tentang “lapar” bukan hanya berkaitan dengan soal kekurangan makanan. Mereka yang miskin dan lapar bisa berarti orang yang menyadari bahwa dirinya tidak mempunyai apa-apa yang bisa diandalkan untuk menerima kasih serta keselamatan dari Tuhan. Dalam kesadarannya itu, ia akan selalu mengharap dan mengandalkan Tuhan. Orang-orang seperti itulah yang dikatakan berbahagia. Pada zaman Yesus, tidak banyak orang yang memiliki kesadaran seperti itu. Justru yang banyak adalah orang yang merasa diri kaya dan hebat di hadapan Tuhan karena banyak beramal. Mereka berpikir bahwa amal yang dikumpulkan akan membuat Tuhan berkenan kepada dirinya dan menyelamatkannya.


Sobat Teruna, Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa orang yang berbahagia bukanlah yang sukses, terkenal dan kaya. Orang yang berbahagia adalah yang dengan kerendahan hati mengharap dan mengandalkan hidup sepenuhnya pada Tuhan Yesus. Sudahkah Sobat Teruna memiliki sikap hidup seperti itu? (YJ)


 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan Yesus, mohon berikanlah aku kebahagiaan sejati dengan hidup dalam kerendahan hati serta selalu mengharap dan mengandalkan-Mu.

bottom of page