top of page

PERLAKUKAN YANG ADIL



 

Ulangan 25 : 1-4

1 "Apabila ada perselisihan di antara beberapa orang, lalu mereka pergi ke pengadilan, dan mereka diadili dengan dinyatakannya siapa yang benar dan siapa yang salah 2 maka jika orang yang bersalah itu layak dipukul, haruslah hakim menyuruh dia meniarap dan menyuruh orang memukuli dia di depannya dengan sejumlah dera setimpal dengan kesalahannya. 3 Empat puluh kali harus orang itu dipukuli, jangan lebih; supaya jangan saudaramu menjadi rendah di matamu, apabila ia dipukul lebih banyak lagi. 4 Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik."


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, seorang dewi bernama Themis berasal dari Yunani dijadikan sebagai simbol keadilan. Mata dewi tersebut ditutup dengan kain. Di tangan kirinya memegang timbangan yang diangkat dan tangan kanan memegang pedang yang diturunkan. Ketiga hal itu memiliki makna masing-masing. Mata tertutup menandakan bahwa ia tidak dapat membeda-bedakan rupa orang dari status sosialnya. Tangan yang mengangkat timbangan menandakan bahwa ia mendahulukan untuk menimbang kesalahan maupun kebaikan seseorang di depannya. Lalu tangan yang memegang pedang menandakan bahwa ia memiliki kekuatan atau kewenangan untuk menjatuhi suatu hukuman kepada orang di depannya.


Firman Allah mengingatkan bangsa Israel agar memperlakukan orang secara adil. Proses untuk mencari keadilan melalui jalur hukum di pengadilan harus berlangsung dengan tepat, tidak boleh sewenang-wenang. Di dalam pengadilan, hukum harus ditegakkan tanpa membeda-bedakan orang. Jika orang itu dinyatakan bersalah, maka dia harus menjalani hukumannya setimpal dengan kesalahannya. “Empat puluh kali harus dipukul, jangan lebih…”, adalah batas hukuman yang berlaku pada saat itu. Dalam ayat 4 pun disebutkan “Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik.” Maksudnya, hewan yang sedang bekerja patut menerima makanan yang cukup untuk menjaga kekuatan dan kesehatannya. Hewan saja harus diperlakukan dengan baik serta diberi ganjaran untuk hasil kerjanya. Lebih-lebih lagi manusia, tentu harus diperlakukan sesuai dengan perbuatannya.


Sobat Teruna, simbol keadilan yang dipakai dalam sebuah pengadilan, mengingatkan kepada kita agar setiap orang dapat bersikap adil. Ketidakadilan itu terkadang sangat menyakitkan. Mari kita menjunjung keadilan dengan menciptakan kesadaran hukum yang tinggi. Jadilah teruna yang selalu menjaga kedamaian. Ingatlah, Indonesia dikenal sebagai negara hukum, jadi berhati-hatilah dalam bertindak! (MMMG)



 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus, tolong tuntunlah aku dengan hikmat-Mu agar dapat memiliki sikap adil kepada semua orang. Tuhan Yesus, mohon berkatilah Lembaga Hukum agar mampu melaksanakan tanggung jawabnya, sehingga keadilan dapat dinyatakan dalam dunia ini.


bottom of page