top of page

“REMAJA KRISTEN ITU, BEDA!"



 

Ester 9 : 1-13


1 Dalam bulan yang kedua belas – yakni bulan Adar –, pada hari yang ketiga belas, ketika titah serta undang-undang raja akan dilaksanakan, pada hari musuh-musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi mengalahkan pembenci-pembenci mereka. 2 Maka berkumpullah orang Yahudi di dalam kota-kotanya di seluruh daerah raja Ahasyweros, untuk membunuh orang-orang yang berikhtiar mencelakakan mereka, dan tiada seorang pun tahan menghadapi mereka, karena ketakutan kepada orang Yahudi telah menimpa segala bangsa itu. 3 Dan semua pembesar daerah dan wakil pemerintahan dan bupati serta pejabat kerajaan menyokong orang Yahudi, karena ketakutan kepada Mordekhai telah menimpa mereka. 4 Sebab Mordekhai besar kekuasaannya di dalam istana raja dan tersiarlah berita tentang dia ke segenap daerah, karena Mordekhai itu bertambah-tambah besar kekuasaannya. 5 Maka orang Yahudi mengalahkan semua musuhnya: mereka memukulnya dengan pedang, membunuh dan membinasakannya; mereka berbuat sekehendak hatinya terhadap pembenci-pembenci mereka. 6 Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi membunuh dan membinasakan lima ratus orang. 7 Juga Parsandata, Dalfon, Aspata, 8 Porata, Adalya, Aridata, 9 Parmasta, Arisai, Aridai dan Waizata, 10 kesepuluh anak laki-laki Haman bin Hamedata, seteru orang Yahudi, dibunuh oleh mereka, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan. 11 Pada hari itu juga jumlah orang-orang yang terbunuh di dalam benteng Susan disampaikan ke hadapan raja. 12 Lalu titah raja kepada Ester, sang ratu: ”Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi telah membunuh dan membinasakan lima ratus orang beserta kesepuluh anak Haman. Di daerah-daerah kerajaan yang lain, entahlah apa yang diperbuat mereka. Dan apakah permintaanmu sekarang? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu lagi? Niscaya dipenuhi.” 13 Lalu jawab Ester: ”Jikalau baik pada pemandangan raja, diizinkanlah kiranya kepada orang Yahudi yang di Susan untuk berbuat besok pun sesuai dengan undang-undang untuk hari ini, dan kesepuluh anak Haman itu hendaklah disulakan pada tiang.”



Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Membaca perikop ini menimbulkan banyak tanya, mengapa Mordekhai dan orang Yahudi diizinkan membunuh meski itu terhadap musuh? Mengapa mereka berlaku sekehendak hatinya terhadap para pembencinya? Bukankah itu termasuk balas dendam? Tidakkah cukup jika Haman saja yang menerima hukuman selaku aktor utama yang merancangkan kejahatan untuk memunahkan bangsa Yahudi? (lihat ay. 5-6, 10 dam 16).


Pada masa itu, kehidupan sangat keras, hukum rimba berlaku, yang kuat yang menang. Namun Ester, Mordekhai dan orang Yahudi tidaklah berperilaku seperti itu. Mereka tidak merancangkan kejahatan, sebaliknya berusaha mempertahankan diri atas seizin Raja dan hukum yang berlaku saat itu. Hal yang menarik ialah meski mereka punya kesempatan, namun mereka tidak melakukan perampasan barang maupun harta (10b,15,16). Perbuatan itulah yang membuat mereka berbeda kebanyakan orang pada masa itu.


Sobat Teruna, saat ini kita telah menerima ajaran Tuhan Yesus yang telah disampaikan dan diajarkan-Nya ribuan tahun yang lalu yaitu agar kita hidup untuk mengasihi sesama bahkan musuh dan seteru (bnd. Mat. 5:43-48, 22:37-39, Rm. 12:9-21). Hidup dalam dendam adalah cara hidup yang lama (kedagingan). Sebagai gantinya, kita hidup dalam kasih yang merupakan buah-buah Roh Kudus yang harus kita wujudnyatakan sesuai kehendak Tuhan Yesus, Juruselamat kita.


Dalam dunia Pendidikan, remaja kristen, kita boleh sama dengan remaja lainnya yaitu ingin menjadi yang terpandai di kelas dan mendapat rangking dalam semua pelajaran. Tetapi dalam usaha meraihnya, kita harus berani berkomintmen untuk belajar dengan giat dan jujur saat ujian, serta mengandalkan Tuhan dengan selalu doa dan dan mencintai firman-Nya. Sehingga kita menjauhkan diri dari keinginan menyontek atau cara buruk lainnya demi nilai bagus. (ES/ejrz)



 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


“Ya Tuhan, mampukanlah aku agar berani berlaku berbeda dengan yang lain karena aku ingin menjalani hidupku sesuai kehendak-Mu.”


bottom of page