top of page

SAPAAN PENUH KASIH



 

Kolose 4 : 7-14

7 Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan. 8 Ia kusuruh kepadamu dengan maksud, supaya kamu tahu akan hal ihwal kami dan supaya ia menghibur hatimu. 9 Ia kusuruh bersama-sama dengan Onesimus, saudara kita yang setia dan yang kekasih, seorang dari antaramu. Mereka akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang terjadi di sini. 10 Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, kemenakan Barnabas – tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu – 11 dan dari Yesus, yang dinamai Yustus. Hanya ketiga orang ini dari antara mereka yang bersunat yang menjadi temanku sekerja untuk Kerajaan Allah; mereka itu telah menjadi penghibur bagiku. 12 Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. 13 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis. 14 Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, dalam hidup ini kita pasti berjumpa dengan banyak orang. Pasti dalam setiap perjumpaan kita mengawalinya dengan mengucapkan salam. Salam menjadi bahasa yang sederhana yang manusia gunakan untuk memulai suatu komunikasi.


Perikop Kolose 4:7-14 berbicara tentang salam untuk mengakhiri bagian surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose. Walaupun judul perikopnya “Penutup dan Salam” tetapi di dalamnya tergambar betapa seorang Rasul Paulus adalah sosok yang sungguh-sungguh penuh kasih. Ia memerhatikan orang-orang yang ditemui dan ramah terhadap mereka. Rasul Paulus juga mengutus teman-teman sekerjanya untuk membantunya melayani jemaat di Kolose dan Laodikia. Orang-orang yang membantu Rasul Paulus melayani dengan sukacita. Tugas mereka adalah memberitakan Injil.


Ramah tamah menjadi sikap yang baik dan harus dimiliki dalam diri teruna. Dengan bersikap ramah terhadap orang lain, teruna sudah melakukan apa yang Tuhan Yesus ajarkan mengenai kasih terhadap sesama. Dalam budaya di negara kita, sikap yang ramah satu dengan yang lain menjadi ciri khas. Banyak turis manca negara yang senang berkunjung ke Indonesia karena keramah-tamahannya.


Sobat Teruna, Rasul Paulus dalam pengajarannya banyak mengarahkan kita untuk hidup kudus. Ia pun selalu memotivasi jemaat untuk hidup baik dalam lingkungan persekutuan jemaat. Ia mengajarkan kepada kita bagaimana memperlakukan sesama dengan penuh kasih. Di masa sekarang ini, ada banyak orang suka menyakiti sesama. Namun kita sebagai anak Tuhan hendaknya hidup dalam kasih dan tidak menyakiti sesama. Karena Tuhan Yesus sudah memberikan contoh bagaimana kita harus hidup dalam kasih. Marilah saling menerima dan memerhatikan. Mari kita memulainya dengan sapaan yang penuh kasih. (AMCRS)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus, tolonglah aku dan saudara-saudaraku, baik yang seiman maupun yang tidak seiman agar kami dapat hidup dalam kasih seperti yang Engkau ajarkan.

bottom of page