top of page

SATU DI DALAM KRISTUS



 

Roma 14 : 1-4


1 Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. 2 Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. 3 Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. 4 Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.




Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, sekitar tahun 1950an, dibangunlah tembok yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur. Walaupun sama-sama warga negara Jerman, tapi akhirnya tembok itu memisahkan mereka semua. Tembok itu membuat keluarga, teman, yang tadinya satu menjadi terpisah-pisah. Pada akhirnya tembok itu dirubuhkan. Tidak ada lagi pemisahan antara Jerman Barat dan Jerman Timur, yang ada hanya satu yaitu Jerman.


Rasul Paulus mengatakan tidak boleh lagi ada pembedaan di antara jemaat Roma. Jemaat Roma terdiri berbagai macam orang, mulai dari orang Yahudi yang percaya pada Kristus dan orang-orang Yunani yang percaya pada Kristus. Rasul Paulus menginginkan jemaat di Roma tidak memandang setiap orang berbeda-beda. Jangan sampai ada perkataan yang membeda-bedakan, kamu orang Yahudi – kamu orang Yunani. Jangan sampai pembedaan itu memisahkan jemaat di Roma. Jangan sampai orang Yahudi berkumpul dengan orang Yahudi saja, orang Yunani berkumpul dengan sesama Yunani saja. Kalau itu yang terjadi, bisa hancur persekutuan jemaat di Roma. Rasul Paulus menegaskan bahwa Kristus telah mati dan bangkit untuk semua orang, bukan hanya untuk orang Yahudi saja maupun untuk orang Yunani saja. Jadi, sudah seharusnya jemaat di Roma tidak membeda-bedakan dan membangun tembok pemisah di antara mereka.


Sobat Teruna, Rasul Paulus mengingatkan kita untuk tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang memang berbeda, mulai dari agama, suku, warna kulit, kepribadian, status sosial, tapi cukuplah itu sebagai kategori pembeda saja bukan sesuatu yang memisahkan. Justru sebagai pengikut Kristus kita harus hadir untuk menghadirkan persaudaraan. Dan kita belajar untuk tidak membeda-bedakan, belajar untuk merangkul dan menerima semua perbedaan sebagai sesuatu yang utuh dan khas di dalam Kristus. SS




 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:

Ya Tuhan hadirkan aku sebagai pemersatu bukan pemisah.

bottom of page