top of page

SETIA MENGANDALKAN TUHAN



 

2 Tawarikh 16:1-6

1 Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa, raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. Ia memperkuat Rama dengan maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda. 2 Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah Tuhan dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan: 3 ”Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku.” 4 Lalu Benhadad mendengarkan permintaan raja Asa; ia menyuruh panglima-panglimanya menyerang kota-kota Israel. Dan mereka memukul kalah Iyon, Dan, Abel-Maim dan segala tempat perbekalan kota-kota di Naftali. 5 Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama; ia menghentikan usahanya itu. 6 Tetapi raja Asa mengerahkan segenap orang Yehuda, yang harus mengangkat batu dan kayu yang dipergunakan Baesa untuk memperkuat Rama itu. Ia mempergunakannya untuk memperkuat Geba dan Mizpa.

Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Banyak alasan yang bisa membuat seseorang berubah. Dari seorang yang hidupnya mengandalkan TUHAN menjadi seorang yang lebih mengandalkan kekuatan manusia. Inilah yang terjadi dan ditunjukkan oleh raja Asa di usia 36 tahun pemerintahannya. Raja Israel yaitu Baesa berencana menyerang Yehuda. Untuk itu ia bekerja sama dengan Benhadad; Raja Aram dan memutus jalur lalu lintas ke negeri Yehuda. Rencana Raja Baesa itu dilihat Raja Asa sebagai ancaman atau bencana bagi kerajaannya. Begitu kuatirnya Raja Asa terhadap rencana Raja Baesa sehingga meminta pertolongan kepada Benhadad; Raja Aram. Untuk maksud itu Asa menyuap Benhadad dengan emas dan perak dari perbendaharaan rumah Tuhan dan dari miliknya sendiri. Benhadad; Raja Aram memihaknya dan menyerang Israel. Serangan itu membuat Raja Baesa menghentikan rencananya menyerang Yehuda. Dengan kebijakannya, Asa mampu mengatasi ancaman dari Raja Baesa tanpa harus berperang atau menggunakan kekuatan. Kekurangan dari Raja Asa adalah ia tidak meminta pertolongan kepada TUHAN serta melakukan hal yang tidak benar yaitu memberi suap. Benar bahwa Asa beroleh keuntungan dari persahabatannya dengan Aram atau dunia tetapi ia mengorbankan imannya dengan melupakan TUHAN. Ketakutannya atas ancaman Raja Israel, membuat Asa berubah dari seorang yang mengandalkan TUHAN menjadi seorang yang melupakan TUHAN.


Sobat Teruna sebaiknya setiap perselisihan tidak perlu diselesaikan dengan adu otot atau dengan kekuatan fisik. Anak-anak Tuhan harus mengutamakan kasih dan damai dalam menghadapi perselisihan. Begitu pun dalam menghadapi masalah yang mengancam, janganlah menggunakan cara-cara yang tidak benar. Berusahalah datang dan meminta pertolongan TUHAN. Artinya kita tidak melupakan dan meninggalkan TUHAN. Inilah sikap Teruna Kristen yang dikehendaki Tuhan Yesus. (MI)



 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan, jadikan aku teruna-Mu yang setia dan tidak pernah melupakan-Mu.

bottom of page