top of page

SYUKUR YANG TULUS






 


Yeremia 7 : 21-28



21. Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: "Tambah sajalah korban bakaranmu kepada korban sembelihanmu dan nikmatilah dagingnya!

22. Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir Aku tidak mengatakan atau memerintahkan kepada mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban sembelihan;

23. hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!

24. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan belakangnyaa dan bukan mukanya.

25. Dari sejak waktu nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari, terus-menerus,

26. tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian, bahkan mereka menegarkan tengkuknya berbuat lebih jahat dari pada nenek moyang mereka.

27. Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawabj engkau.

28. Sebab itu, katakanlah kepada mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan yang tidak mau menerima penghajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah hapus dari mulut mereka."


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.


 

"Allah menegur Yehuda akan rutinitas ibadah mereka yang nyata-nyata tidak ada ketulusan dan kesungguhan di dalamnya. Ibadah dipersembahkan mereka hanya karena kebiasaan turun-temurun. Hal itupun banyak ketidak sesuaian di dalamnya, tanpa memaknai kebiasaan seperti yang Allah kehendaki. Allah tidak berkenan akan persembahan mereka, karena dalam kesehariannya setelah ibadah, mereka tidak mau mendengarkan Allah tidak mau memberi perhatian atas apa yang Tuhan kehendaki, bahkan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ay. 24).


Ibadah yang dikehendaki Allah adalah ibadah yang menunjukan dan melakukan apa yang menjadi kehendak Allah bagi seluruh ciptaan-Nya; menjadi pendengar yang baik bagi rekan-rekan yang sedang dalam pergumulan, bukan menjadi biang gossip atau yang menjadikan pergumulan orang-orang di sekitar kita sebagai bahan olok-olokan, apalagi mem-viralkan pergumulan seseorang untuk keperluan konten sosmed belaka. Menjadi pelopor dalam kegiatan-kegiatan cinta lingkungan, bukan sekedar berdiam diri dan mengatakan “bukan urusan saya”. Mengajak dan memimpin anggota keluarga untuk berdoa bersama setiap ada kesempatan bersama, baik yang sedang berada bersama secara fisik maupun secara virtual oleh karena batasan ruang dan jarak, bukan hanya diam menunggu untuk dipimpin. Murah senyum dan lugas menyampaikan salam damai bagi sesama baik secara langsung maupun virtual dalam keseharian kita.


Jika apa yang Allah kehendaki itu dapat dilakukan, sesuai janji Allah di ayat 23 bacaan kita, “...supaya kamu berbahagia!” juga akan terwujud. Jika kita dapat merasakan kebahagiaan dari Tuhan, itulah saatnya mempersembahkan syukur bagi-Nya dalam ibadah ritual kita, yang seyogyanya akan dipersembahkan dengan tulus." (ARP)



Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :


"Mampukan aku melaksanakan kehendak-Mu, Tuhan, jadikan aku alat-Mu untuk menghadirkan berkat-Mu bagi sekelilingku"




bottom of page