top of page

TAAT DALAM SEGALA SITUASI



 

Bilangan 22 : 13-20

13 Bangunlah Bileam pada waktu pagi, lalu berkata kepada pemuka-pemuka Balak: ”Pulanglah ke negerimu, sebab Tuhan tidak mengizinkan aku pergi bersama-sama dengan kamu.” 14 Lalu berangkatlah pemuka-pemuka Moab itu dan setelah mereka sampai kepada Balak, berkatalah mereka: ”Bileam menolak datang bersama-sama dengan kami.” 15 Tetapi Balak mengutus pula pemuka-pemuka lebih banyak dan lebih terhormat dari yang pertama. 16 Setelah mereka sampai kepada Bileam, berkatalah mereka kepadanya: ”Beginilah kata Balak bin Zipor: Janganlah biarkan dirimu terhalang-halang untuk datang kepadaku, 17 sebab aku akan memberi upahmu sangat banyak, dan apa pun yang kauminta dari padaku, aku akan mengabulkannya. Datanglah, dan serapahlah bangsa itu bagiku.” 18 Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai Balak: ”Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah Tuhan, Allahku. 19 Oleh sebab itu, baiklah kamu pun tinggal di sini pada malam ini, supaya aku tahu, apakah pula yang akan difirmankan Tuhan kepadaku.” 20 Datanglah Allah kepada Bileam pada waktu malam serta berfirman kepadanya: ”Jikalau orang-orang itu memang sudah datang untuk memanggil engkau, bangunlah, pergilah bersama-sama dengan mereka, tetapi hanya apa yang akan Kufirmankan kepadamu harus kaulakukan.”


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, Bileam bukanlah orang Israel. Bileam juga tidak menyembah Allah orang Israel. Jadi adalah sesuatu yang menakjubkan jika Allah berbicara secara langsung kepadanya supaya tidak menuruti kemauan Balak. Balak mengirim utusan untuk menjemput Bileam. Utusan yang pertama gagal mengajak Bileam. Lalu raja Balak mengirim utusan yang kedua. Mereka terdiri dari pemuka-pemuka yang lebih terhormat dari utusan yang pertama. Usaha kedua dari Balak ini ternyata tidak juga membuahkan hasil karena Bileam tetap taat pada perintah Allah Israel.


Ketaatan Bileam sangat mengherankan bagi kita, karena dia adalah orang yang bukan bagian dari bangsa Israel. Bileam tidak mengalami bagaimana dibebaskan Allah dari Mesir, melewati laut Teberau dan merasakan pemeliharaan Allah di padang gurun. Bileam bahkan tidak menyembah Allah bangsa Israel karena dia adalah peramal atau juru tenung yang bekerja sebagai nabi para dewa. Meskipun demikian dia tidak berani melanggar perintah Allah Israel. Bahkan dia menyatakan bahwa emas dan perak seistana pun tidak akan mengubah pendiriannya untuk taat kepada Allah.


Sobat Teruna, kebaikan Allah Tritunggal sudah kita rasakan setiap hari dalam kehidupan ini. Kita sudah menyembah Allah Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus serta memperoleh pemberitaan Firman-Nya. Marilah kita taat pada Firman Allah dalam segala kondisi dan situasi hidup, sebagaimana yang dicontohkan Bileam. Jangan sampai hanya karena ingin mendapatkan kenyamanan dan kemudahan dalam kehidupan ini, kita melanggar perintah Allah. Jika kita melakukan perintah Allah dalam segala situasi kehidupan, pasti Dia akan menjaga dan menolong kita untuk dapat mengatasi tantangan apa pun. Mari menjadi Teruna Kristen yang taat pada Allah Tritunggal dalam segala situasi kehidupan. (ASWP)


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Ya Allah Tritunggal, kuatkanlah aku untuk selalu setia melaksanakan perintah-Mu dalam segala situasi..

bottom of page