top of page

TENANG MENGHADAPI PENOLAKAN



 

Yohanes 7 : 1-13


1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. 2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. 3 Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: ”Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan. 4 Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia.” 5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya. 6 Maka jawab Yesus kepada mereka: ”Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu. 7 Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat. 8 Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap.” 9 Demikianlah kata-Nya kepada mereka, dan Ia pun tinggal di Galilea. 10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. 11 Orang-orang Yahudi mencari Dia di pesta itu dan berkata: ”Di manakah Ia?” 12 Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: ”Ia orang baik.” Ada pula yang berkata: ”Tidak, Ia menyesatkan rakyat.” 13 Tetapi tidak seorang pun yang berani berkata terang-terangan tentang Dia karena takut terhadap orang-orang Yahudi.



Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Saudara-saudara Tuhan Yesus mendesak-Nya untuk kembali ke Yudea dan memperlihatkan diri-Nya di hadapan orang banyak pada Hari Raya Pondok Daun. Mereka beralasan bahwa jika ingin diakui di muka umum maka Tuhan Yesus harus tampil dan bertindak. Padahal Tuhan Yesus sedang menghindari upaya orang-orang Yahudi di Yerusalem yang hendak membunuh-Nya. Ia menghindar bukan karena takut tapi karena waktu pernyataan-Nya belum tiba. Tuhan Yesus memang kemudian pergi ke Yerusalem tetapi tidak dengan cara yang disarankan oleh saudara-saudara-Nya. Tuhan Yesus datang ke Bait Allah dan mengajar di sana bahkan menjelaskan siapa diri-Nya. Ia melakukan itu sebagai kewajiban laki-laki Israel untuk hadir di Bait Allah pada hari raya. Tuhan Yesus mengetahui sikap hati saudara-saudaranya yang meremehkan dan tidak percaya pada diri-Nya. Mereka bereaksi negatif pada hal-hal baik yang Tuhan Yesus tunjukkan. Tetapi Tuhan Yesus tidak terpengaruh dengan sikap mereka. Ia tetap tenang dan melaksanakan kewajiban-Nya.


Sobat Teruna, melakukan hal yang baik memang tidak selalu mendapat respons positif dari orang lain. Ada saja orang yang hatinya diliputi kejahatan sehingga menolak kebaikan kita. Tak jarang penolakan itu disertai tudingan bahkan cemoohan. Memang terasa menyakitkan bila tujuan baik kita disambut dengan perlakuan buruk, namun kita tidak perlu reaktif terhadap sikap tersebut. Pelajari mengapa sikap itu muncul. Mungkin kerena tidak paham maksud baik kita, atau ada hal-hal yang dikuatirkan dari sikap kita. Bisa juga karena mereka tidak percaya pada kita. Meski begitu, lakukan saja kewajiban kita dengan tetap memelihara ketulusan hati. Tidak ada kebaikan yang kembali dengan sia-sia. Sekalipun ditolak, waktunya akan tiba orang menyadari kebaikan yang kita lakukan. Tetaplah berbuat baik. (DSAB)

 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan Yesus tolonglah aku untuk terus berbuat baik meskipun mengalami penolakan.

bottom of page