top of page

TETAPLAH BERDOA


 

1 Tesalonika 5 : 17

17 Tetaplah berdoa.


Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 


“Menjadi seorang Kristen tanpa doa, tidak lebih dari hidup tanpa bernafas” kata Martin Luther, salah seorang reformator gereja. Doa merupakan nafas hidup rohani bagi orang Kristen. Bila kita tidak lagi bernafas, maka mati. Begitu pula dengan kehidupan rohani kita. Tanpa doa, sebagai nafas rohani, maka hidup rohani kita menjadi kering, gersang, dan tak bergairah atau mati.


Sobat Teruna, Rasul Paulus meyakini kepentingan doa dalam hidup orang percaya. Ia mengalami sendiri kuasa doa itu. Coba Sobat Teruna baca pengalaman Rasul Paulus di Filipi, yang ditulis dalam Kisah Para Rasul pasal 16 (baca: ayat 19-26). Keyakinan dan pengalaman Rasul Paulus dengan doa itulah yang mendorong dia menasihati jemaat di Tesalonika yang mengalami banyak gangguan, untuk tetap berdoa. Doa bukan sekadar tindak ritual ataupun kegiatan keagamaan. Doa adalah percakapan (komunikasi) dengan Allah, Bapa kita. Dalam doa kita bukan hanya berbicara, tetapi juga mendengar. Dalam doa kita memercayakan diri, segala urusan dan keprihatinan kepada Bapa. Dalam doa kita melibatkan Allah untuk segala hal. Kita pun memberi diri terlibat dalam urusan serta keprihatinan Bapa bagi dunia.


Sobat Teruna, mari menanamkan kebiasaan yang menetap dalam hidup kita, yaitu tetap berdoa dan menjaga serta memelihara persekutuan dengan Allah Tritunggal Yang Esa. Mari kita tetap berdoa, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga mendoakan orang lain; orang tua, guru dan teman-teman. Kita juga mendoakan pemerintah, masyarakat dan persoalan-persoalan di gereja. Kita memercayakan semua itu kepada Allah. Mari menyerahkan diri untuk dipakai oleh Allah menyatakan kebaikan dan kemuliaan-Nya, sebab hidup kita harus menjadi alat-Nya dalam mewujudkan doa-doa yang dikenan-Nya. (JEK)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :


Tuhan, mohon tanamkan dalam diriku kebiasaan yang menetap untuk tetap berdoa, dan memelihara persekutuan dengan Engkau.





bottom of page