top of page

TIDAK SAMA



 

Yesaya 40 : 25-28

25 Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. 26 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. 27 Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: ”Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?” 28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, pembacaan Alkitab pada hari ini menceritakan tentang nubuatan Nabi Yesaya kepada umat Israel, yang berada dalam pembuangan di Babel. Pembuangan memiliki arti yang sama dengan penjajahan. Umat Israel harus bekerja keras untuk dan di bawah kekuasaan bangsa Babel. Keadaan sulit yang dialami adalah Babel bukan bangsa yang memiliki kepercayaan kepada Allah Israel. Karena itu umat Israel merindukan keadaan, ketika mereka dapat beribadah kepada Allah seperti waktu di Yerusalem. Umat Israel menjerit meminta pertolongan Allah. Nabi Yesaya menyampaikan bahwa Allah akan menolong Israel pada waktu-Nya. Allah yang akan menentukan waktu pembebasan untuk Israel. Yang perlu Israel lakukan sebagai umat adalah tetap setia. Umat Israel tidak boleh mengabaikan keberadaan Allah, apalagi mengganti-Nya dengan yang lain.


Sobat Teruna, kita tentu mempunyai barang favorit seperti handphone, baju, celana, dsb. Jika barang tersebut rusak, tentu kita akan berusaha mencari jalan keluar untuk itu. Salah satunya dengan membeli barang baru yang sama persis wujudnya. Persoalannya, saat kita membeli barang yang baru, apakah nilainya akan sama dengan yang lama? Misalnya kita mempunyai sepeda yang sudah berusia lima tahun. Lalu sepeda itu rusak dan tidak dapat diperbaiki. Kemudian kita membeli sepeda baru. Tentu nilai sepeda yang baru itu tidak akan mampu menggantikan sepeda yang lama. Itu karena ada nilai sejarah yang tidak dapat dibeli atau digantikan. Allah tentu jauh lebih bernilai dari pada sepeda. Artinya, Allah itu tidak dapat disamakan atau digantikan dengan apa pun. Jadi, jangan sampai kita meng‘allah’kan benda-benda favorit dan mengabaikan hubungan dengan Allah yang sesungguhnya. Sebab Dia adalah Penolong kita yang setia. (BAI)


 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan, tolong ajarlah aku untuk menghormati-Mu, serta hidup sesuai kehendak dan perintah-Mu, karena Engkaulah Penolongku yang setia.

bottom of page