top of page

TIDAK TAHU MALU


 

Lukas 11: 5-8


5 Lalu kata-Nya kepada mereka: ”Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, 6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; 7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. 8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.



Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia


 


Adalah hal yang wajar jika teman, kerabat atau saudara datang bertamu ke rumah kita. Namun demikian, kadang kedatangan tamu menjadi pengalaman yang mengesalkan, jika waktunya kurang tepat. Tamu yang datang di malam hari, ketika kita sedang beristirahat tentunya menjengkelkan. Bahkan dengan rasa kesal dalam hati kita menyebut orang seperti itu sebagai orang yang tak punya tata krama dan tidak tahu malu.


Hal itu yang digambarkan Tuhan Yesus dalam perumpamaan yang kita baca hari ini. Diceritakan di sana: bagaimanapun kita membuat kesal seorang sahabat, dia akan tetap memberikan bantuan. Misalnya ketika kita bertamu malam-malam ke rumah sahabat. Hal itu dilakukan hanya untuk meminjam tiga ketul roti bagi tamu kita. Walau demikian, sahabat tersebut tidak menutup pintunya untuk kita (ayat 5-6). Meskipun sahabat yang kita kunjungi tersebut, awalnya tidak mau bangun. Namun karena sikap kita yang tidak tahu malu, maka dia akan bangun. Bahkan ia juga mau memberikan apa yang kita perlukan (ayat 7-8).


Sobat Teruna, sikap tidak tahu malu itu menggambarkan kita yang adalah manusia berdosa, yang sebenarnya tak pantas untuk meminta apa pun dari Tuhan. Walau demikian Tuhan tidak pernah membiarkan kita. Seburuk apa pun kita, Tuhan mau menolong. Tuhan memberikan apa yang kita perlukan. Kasih Tuhan yang tanpa syarat itu tetap berlaku bagi keselamatan manusia yang hina seperti kita. Jadi, sudah sepantasnya kita menaikkan syukur. Misalnya lewat tindakan kasih yang sama, yang kita lakukan kepada orang tua, saudara, teman, sahabat, guru atau siapa pun yang ditemui ketika menjalankan aktivitas hari ini. (VS)


 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :


Tuhan Yesus, aku bersyukur akan kasih-Mu yang selalu ada untukku di setiap waktu dan keadaan.


bottom of page