4 Engkau harus mengatakan kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN: Apabila orang jatuh, masakan ia tidak bangun kembali? Apabila orang berpaling, masakan ia tidak kembali? 5 Mengapakah bangsa ini berpaling, berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka menolak untuk kembali. 6 Aku telah memperhatikan dan mendengarkan: mereka tidak berkata dengan jujur! Tidak ada yang menyesal karena kejahatannya dengan mengatakan: Apakah yang telah kulakukan ini! Sambil berlari semua mereka berpaling, seperti kuda yang menceburkan diri ke dalam pertempuran. 7 Bahkan burung ranggung di udara mengetahui musimnya, burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau berpegang pada waktu kembalinya, tetapi umat-Ku tidak mengetahui hukum TUHAN. 8 Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong. 9 Orang-orang bijaksana akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan apakah yang masih ada pada mereka? 10 Sebab itu Aku akan memberikan isteri-isteri mereka kepada orang lain, ladang-ladang mereka kepada penjajah. Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar, semuanya mengejar untung; baik nabi maupun imam, semuanya melakukan tipu. 11 Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera. 12 Seharusnya mereka merasa malu, sebab mereka melakukan kejijikan; tetapi mereka sama sekali tidak merasa malu dan tidak kenal noda mereka. Sebab itu mereka akan rebah di antara orang-orang yang rebah, mereka akan tersandung jatuh pada waktu mereka dihukum, firman TUHAN. 13 Aku mau memungut hasil mereka, demikianlah firman TUHAN, tetapi tidak ada buah anggur pada pohon anggur, tidak ada buah ara pada pohon ara, dan daun-daunan sudah layu; sebab itu Aku akan menetapkan bagi mereka orang-orang yang akan melindas mereka." 14 Mengapakah kita duduk-duduk saja? Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu dan binasa di sana! Sebab TUHAN, Allah kita, membinasakan kita, memberi kita minum racun, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN. 15 Kita mengharapkan damai, tetapi tidak datang sesuatu yang baik, mengharapkan waktu kesembuhan, tetapi yang ada hanya kengerian! 16 "Dengus kuda musuh terdengar dari Dan; karena bunyi ringkik kuda jantan mereka gemetarlah seluruh negeri. Mereka datang dan memakan habis negeri dengan isinya, kota dengan penduduknya. 17 Lihatlah, Aku melepaskan ke antaramu ular-ular beludak, yang tidak dapat dimanterai, yang akan memagut kamu, demikianlah firman TUHAN."
Berapa banyak perbuatan kesalahan dalam satu hari yang sobat teruna akui dihadapan Tuhan? dan berapa banyak dari perbuatan kesalahan yang sudah sobat teruna akui tersebut, diulangi kembali? Inilah TOMAT, sekarang Tobat sebentar Kumat.
Kesedihan Allah tersirat dalam pernyataan: “orang yang terjatuh pasti bermaksud untuk bangkit kembali, orang yang berpaling pasti bermaksud untuk kembali”, tetapi tidak untuk Yehuda yang tidak mau mengakui kesalahan dan kejahatan yang sudah mereka lakukan, apalagi mereka tidak berpaling dari kejahatan-kejahatan tersebut yang sudah mereka lakukan. Kesedihan Allah datang akibat perbuatan mereka ini, dan pengulangan demi pengulangan disusul tiadanya penyesalan, murka Allah datang kemudian sebagai akibat dari keberpalingan mereka, dan tidak adanya keinginan mereka untuk tidak lagi mengulangi kesalahan mereka di hadapan Allah.
Sobat teruna yang dikasihi Tuhan, mudah untuk mengatakan: “ampuni aku, ya Tuhan”, "hamba-Mu bersalah, ya Tuhan”, dan lain sebagainya, tetapi pada kenyataannya sulit untuk kita tidak mengulanginya, bahkan terulang kembali dan lagi oleh karena keinginan daging kita lebih kuat daripada kehendak Allah dalam diri kita. Mengatas namakan kebutuhan apalagi kebutuhan yang penting dan mendesak menjadi alibi untuk bertoleransi terhadap perbuatan-perbuatan kita yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Berhati-hatilah sobat teruna, tetap konsisten dengan pengakuan terhadap kesalahan-kesalahan dihadapan-Nya. Tuhan bukan untuk dipermainkan! Pengakuan yang baik dan benar adalah pengakuan yang diikuti dengan ketulusan dan kesungguhan untuk merubah diri, dari yang tadinya tidak baik menjadi baik menurut kehendak Allah. (IND)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
"Ajariah aku cara bertobat yang benar, supaya aku tidak kumat dan tetap kudus seperti kehendak-Mu."