top of page

TRANCENDENTAL QUOTIENT



 

1 Korintus 1:19-25

19 Karena ada tertulis:

”Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat

dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.”

20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? 21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. 22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, 23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, 24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. 25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. 26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Di antara kita mungkin ada yang pernah mengikuti psikotest atau test IQ ketika ingin masuk ke jenjang pendidikan formal atau non formal yang lebih tinggi. IQ (Intelligence Quotient) adalah salah satu bentuk kecerdasan manusia di samping bentuk kecerdasan lainnya yaitu EQ (Emotional Quotient) - kecerdasan emosi dan juga SQ (Spiritual Quotient) – kecerdasan spiritual. Seseorang yang bijaksana atau berhikmat pastinya memiliki IQ, EQ, & SQ yang seimbang. Dengan demikian, dia akan lebih hati-hati dan sabar menanggapi permasalahan-permasalahan dalam hidup. Namun setinggi apa pun hikmat manusia, dia adalah tetap makhluk ciptaan Allah. Oleh karena itu, bodohlah manusia yang hidup tanpa mengandalkan kekuatan Allah. Kira-kira inilah yang ingin disampaikan Paulus lewat suratnya kepada jemaat di Korintus yang kita baca hari ini.


Hikmat dunia adalah hikmat yang mengesampingkan Allah. Allah sangat membenci hikmat model begini, sehingga Dia ingin membinasakannya (ayat 19). Hikmat manusia adalah justru kebodohan di mata Allah. Sebaliknya, pemberitan Injil merupakan kebodohan bagi hikmat manusia yang tidak mempercayainya. Namun demikian, Allah justru menyelamatkan mereka yang bodoh karena percaya pada berita Injil (ayat 20-21).


Sobat Teruna, IQ, EQ, & SQ yang baik tidaklah cukup. Manusia membutuhkan bentuk kecerdasan ke- empat yang disebut Trancendental Quetient (TQ) supaya bisa menjadi berkat dan berkenan kepada Allah. TQ adalah bentuk kecerdasan tertinggi, sebab manusia sadar keterbatasan dirinya dan mengakui Allah sebagai Penguasa mutlak atas hidupnya. Persis seperti yang dikatakan dalam firman Allah hari ini “Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia” (ayat 25). (VS)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Ya Yesus Kristus, mohon berikan aku hikmat untuk bersandar sepenuhnya kepada kekuatan tangan-Mu.

bottom of page