top of page

TUHAN MENGENDALIKAN SEGALA SITUASI



 

Bilangan 22:36 - 23:3

36 Ketika Balak mendengar, bahwa Bileam datang, keluarlah ia menyongsong dia sampai ke Kota Moab di perbatasan sungai Arnon, pada ujung perbatasan itu. 37 Dan berkatalah Balak kepada Bileam: ”Bukankah aku sudah mengutus orang memanggil engkau? Mengapakah engkau tidak hendak datang kepadaku? Sungguhkah tidak sanggup aku memberi upahmu?” 38 Tetapi berkatalah Bileam kepada Balak: ”Ini aku sudah datang kepadamu sekarang; tetapi akan mungkinkah aku dapat mengatakan apa-apa? Perkataan yang akan ditaruh Allah ke dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan.” 39 Lalu pergilah Bileam bersama-sama dengan Balak dan sampailah mereka ke Kiryat-Huzot. 40 Balak mengorbankan beberapa ekor lembu sapi dan kambing domba dan mengirimkan sebagian kepada Bileam dan kepada pemuka-pemuka yang bersama-sama dengan dia. 41 Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal. Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.


1 Lalu berkatalah Bileam kepada Balak: ”Dirikanlah bagiku di sini tujuh mezbah dan siapkanlah bagiku di sini tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan.” 2 Balak melakukan seperti yang dikatakan Bileam, maka Balak dan Bileam mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah itu. 3 Sesudah itu berkatalah Bileam kepada Balak: ”Berdirilah di samping korban bakaranmu, tetapi aku ini hendak pergi; mungkin Tuhan akan datang menemui aku, dan perkataan apa pun yang dinyatakan-Nya kepadaku, akan kuberitahukan kepadamu.” Lalu pergilah ia ke atas sebuah bukit yang gundul.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, melanjutkan renungan kemarin, hari ini kita mengetahui bahwa pada akhirnya Bileam pergi menemui Balak atas perintah malaikat Tuhan. Balak bertanya mengapa Bileam tidak mau datang menemuinya. Balak berpikir Bileam meragukan kesanggupan dirinya untuk memberi upah. Nampaknya bagi Bileam, yang menjadi masalah bukan soal upah, tetapi siapa yang memberi perintah. Bileam kemudian menegaskan bahwa kedatangannya hanya untuk menyampaikan perkataan yang ditaruh Allah di mulutnya. Jadi jelas bahwa Bileam tidak akan mematuhi kehendak Balak. Bileam kemudian meminta Balak untuk mendirikan tujuh mezbah, juga menyediakan tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan. Ini adalah persembahan kepada Allah sebagai upacara untuk menerima firman-Nya, sesuai dengan tata cara mempersembahkan korban bangsa Israel. Dengan cara itu, nampaknya Bileam ingin meyakinkan Balak tentang kehendak Allah. Kehendak Allah yang akan terlaksana nantinya, bukan keinginan Balak, sekalipun dia adalah raja.


Allah memakai Bileam untuk menyampaikan kebenaran kepada Balak, walaupun dia bukan pengikut-Nya. Bileam juga nantinya dipakai Allah untuk memberkati Israel. Artinya, Allah memakai siapa saja yang dikehendaki-Nya untuk melaksanakan rancangan keselamatan-Nya. Dalam kisah ini kita mengetahui, bahwa Allah mengendalikan segala situasi kehidupan manusia. Bileam sang peramal yang rencananya mau dipakai Balak untuk mengutuk Israel, namun Allah justru memakainya sebagai alat-Nya guna memberkati bangsa pilihan-Nya.


Sobat Teruna, Allah mengendalikan segala situasi kehidupan manusia. Allah mampu mengubah rencana manusia yang akan mengutuk menjadi memberkati Israel. Ini menunjukkan kemahakuasaan Allah yang mampu mengendalikan dan memperbarui kehidupan manusia dari yang buruk menjadi yang baik, dari dukacita menuju pada sukacita. Jadi, mari mengandalkan Allah dalam menjalani kehidupan kita tiap-tiap hari. (ASWP)


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Ya Allah, Engkaulah perlindungan dan harapanku, serta yang aku andalkan dalam menjalani kehidupan ini.

bottom of page